Maluku - Sebuah kapal nelayan penangkap cumi, KM Hentri dilaporkan terbakar di perairan Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara. Dalam peristiwa naas itu dua awak buah kapal dilaporkan meninggal dunia, 5 selamat dan 25 ABK hingga kini belum diketahui nasibnya.
Menurut Kepala Kantor SAR Ambon, Mustari, peristiwa naas itu terjadi pada hari jumat 3 september 2021, sekitar pukul 05.00 pagi WIT. “Kantor SAR Ambon baru mengetahui peristiwa ini berdasarkan informasi pihak KP3 Tual, rabu tengah malam, sekitar pukul 12.30 WIT,”kata Mustari dalam rilis Kantor SAR Ambon,9 september 2021.
Berdasarkan informasi yang diterima SAR Ambon, kata Mustari, kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta hendak menuju Merauke Provinsi Papua pada tanggal 15 Agustus.
Dijelaskan, selama berlayar sesampainya di perairan Kepulauan Tanimbar sekitar 50 Mil antara Perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara, kapal diterjang gelombang setinggi 3 meter sehingga mengalami guncangan hebat dan muncul asap hitam tebal dan kobaran api dari dalam kapal sekitar pukul 5 dinihari tanggal 3 September 2021.
Peristiwa itu mengakibatkan kebakaran hebat terjadi pada KM Hentri. Sementara para ABK berusaha menyelamatkan diri dengan cara melompat ke dalam air. Dua orang ABK meninggal dunia karena terjebak di dalam kapal, sementara 5 orang ABK berhasil selamat, dan 25 orang ABK lainnya dinyatakan hilang.
Informasi yang diterima Basarnas Ambon, pada saat KM.HENTRI terbakar sebanyak 30 orng ABK melompat menyelamatkan diri ke dalam air dan hanyut terbawa arus sekitar 20 Mil dari Pulau Mulo. Pada tanggal 6 September sekitar pukul 13.00 WIT, 5 orang ABK berhasil di temukan oleh Kapal Motor Pencari Telur Ikan yang berasal dari Pulau Tanimbar, Kabupaten Maluku tenggara dalam keadaan selamat dan dievakuasi ke Desa Mun Pulau Tanimbar Kei guna mendapatkan perawatan.
“Sebanyak 30 orang kami melompat ke dalam air dan berenang menjauhi kapal, namun karena tinggi gelombang Sebagian dari kami terpisah dan hilang, hanya kami yang berhasil selamat,”ungkap Mustari meniru pernyataan salah satu korban yang selamat.
Atas laporan tersebut, kata Mustari Basarnas Ambon saat ini telah melakukan koordinasi dengan SROP Ambon untuk bantuan MAPEL informasi kecelakaan kapal KM, HENTRI ke Kapals yang melintasi Perairan Kepulauan Tanimbar dan Pulau Tanimbar (Kab.Maluku Tenggara).
Selain itu, Basarnas Ambon melakukan Koordinasi dengan Pos SAR Tual perihal cuaca ekstrim yang saat ini terjadi di Perairan Maluku Tenggara dan sekitarnya.
“Basarnas Ambon usai informasi tersebut terus berkoordinasi dengan stakeholder termasuk dengan Lantamal IX Ambon dan Guspurla Ambon terkait pengarahan KRI LAYARAN yang sementara sedang melaksanakan Patroli di Perairan Kepulauan Aru,”kata Mustari
Selain melibatkan unsur Pos SAR Tual, pencarian ini juga akan melibatkan aparat TNI dari Kodim 1503 Tual terkait upaya pengerahan unsur masyarakat dalam aksi SAR.
“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan Pos SAR Tual terkait kondisi Perairan yg ekstrim di Perairan Kep.Tanimbar dan Pulau Tanimbar, Kab,Maluku Tenggara, sehingga belum memungkinkan untuk pergerakan Unsur Potensi SAR,”cetusnya.
Dijadwalkan tim Basarnas gabungan, kamis siang akan bertolak ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian dengan menggunakan kapal KRI Layaran milik Lantamal IX Ambon. Christ Belseran/Ner
Load more