Jakarta - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) berharap pencak silat menjadi bela diri utama TNI dan Polri karena merupakan bela diri asli Indonesia.
"Saya bermimpi bagaimana kemudian aparat ini menggunakan pencak silat sebagai bela diri utamanya," kata Wakil Ketua Umum PB IPSI Muchamad Nabil Haroen melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Gus Nabil pada kegiatan International Pencak Silat Indonesia Championship 2022 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur.
Pada kesempatan itu, Gus Nabil mengatakan bahwa tantangan pencak silat sejatinya adalah bangsanya sendiri sebab saat ini pencak silat masih belum menjadi tuan di negeri sendiri. Oleh karena itu, bela diri tersebut harus terus dilestarikan, termasuk dalam institusi TNI dan Polri.
"Saya membayangkan jika keamanan negara dalam hal ini TNI dan Polri mewajibkan seluruh prajurit untuk menguasai pencak silat," kata Gus Nabil yang juga Ketua Umum Pagar Nusa NU tersebut.
Menurut dia, pada era 1990-an perguruan-perguruan silat pernah mendapat undangan dari Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) untuk mengajari anggotanya berlatih pencak silat.
Hal itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi perguruan pencak silat yang ada di Indonesia. Namun, setelah pergantian pimpinan, pencak silat mulai tergantikan dengan bela diri lainnya.
"Buat saya tidak ada masalah orang ingin menguasai karate, ingin menguasai taekwondo, ingin menguasai bela diri apa pun tidak ada masalah. Namun, jika mengaku orang Indonesia, harus menguasai pencak silat dahulu," kata dia.
Sebagai bangsa Indonesia, lanjut dia, setiap anak bangsa, terutama TNI dan Polri, harus bangga dengan bela diri asli Indonesia.
Pemerintah dan masyarakat harus terus mendukung IPSI untuk lebih membumikan pencak silat di tengah-tengah masyarakat. Dukungan itu untuk memasyarakatkan pencak silat dan mempertahankan kualitas bangsa dan para pendekar silat.(ant/ppk)
Load more