Belum genap seminggu Deolipa Yumara dan Muhammad Burhanuddin menjadi pengacara Bharada E. Sesingkat itu pula keduanya mampu menunjukkan progres yang signifikan untuk kliennya menjadi Justice Collaborator. Namun secara tiba-tiba, Deolipa dan Burhanuddin mendapat surat pencabuatan sebagai kuasa hukum.
Ada Percakapan Whatsapp dari Jenderal: Pengacara Bharada E Terlalu Banyak Omong ke Media, Kalau Nggak Manut Cabut Aja Kuasanya!
Apalagi dalam surat pencabutan kuasa itu tak ditemukan kode khusus yang telah disepakati antara Bharada E dengan pengacaranya. Kode tersebut penting untuk sebagai tanda komunikasi orisinal antara klien yang sedang dalam tahanan dengan pengaca yang ada di luar.
“Saya (sempat) bicara dengan Bharada E, kita main nyanyian kode ya. Setiap tandatangan harus tulis tanggal sama jam, di samping tandatangan atau di atas, baik surat bermaterai atau tidak,” kata Deolipa.
Sementara dalam surat pencabutan kuasa yang diterimanya atas nama Bharada E itu tidak terdapat kode yang dimaksud. Maka dari itu Deolipa yakin kliennya dalam kondisi tertekan.
"Dia (Bharada E) lagi ngasih kode ke saya nih, sedang dibawah tekanan karena surat pencabutan surat kuasa dari Richard ke saya enggak ada tanggal sama jam,” terangnya.
Deolipa juga menduga bahwa surat tersebut bukan dibuat langsung oleh Bharada E, mengingat posisinya yang ada di dalam tahanan. “Richard kan di tahanan, dia enggak bisa ngetik, kemudian dia enggak punya keahlian secara hukum, dia Brimob, ahlinya tembak, siapa yang tulis ini, kita cari tahu,” ujarnya.
Load more