Kala itu, Perwira DKP yang masih setia pada Soekarno merencanakan untuk membantu Soekarno melarikan diri.
Soekarno ketika lengser dari jabatannya sebagai Presiden RI. (Istimewa)
"Karena Komandan DKP Ajun Komisaris Besar Polisi Mangil Martowidjojo sudah ditahan, Sudiyo dan beberapa perwira DKP bersama beberapa perwira Korps Komando Angkatan Laut/ sekarangn Marinir (KKO), sekitar 15 orang mengadakan rapat-rapat untuk merancang rencana melarikan Bung Karno dari tahanan," tulis Sidarto.
Rapat itu diadakan di rumah seorang loyalis Soekarno, AKBP Oetoro, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Sidarto mengaku diminta mengikuti pertemuan tersebut.
Menurut Sidarto, mereka mengundangnya karena menganggap dia adalah ajudan yang dekat dengan Soekarno.
Mereka pun menyampaikan pesan untuk Soekarno yang ditahan.
"Bilang pada Bapak, daripada Bapak meninggal dalam keadaan tersiksa seperti ini, lebih baik sama-sama kita," lanjut Sidarto.
Sidarto menyampaikan pesan itu kepada Soekarno. Ia terkejut sebab Soekarno pun tak menolak ajakan tersebut, alias setuju.
Menurut Sidarto, Soekarno bersedia dilarikan diri dari tahanan.
Bahkan, Soekarno juga menyampaikan sebuah pesan.
"To, kalau terjadi apa-apa dengan saya, beritahu Mega," kenang Sidarto menirukan ucapan Soekarno.
Menurut Sidarto, Megawati Soekarnoputri pun pada akhirnya mengetahui rencana ini.
Namun sayang, rencana tersebut akhirnya terbongkar.
Load more