Jakarta - Pernyataan Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia yang melontarkan wacana pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, mendapat penolakan dari mahasiswa.
"Saya pastikan PB. SEMMI akan berdiri bersama rakyat dan memimpin demonstrasi dengan skala nasional jika harga BBM naik," ucap Bintang di Jakarta, Jumat (19/08/2022).
Ia mengatakan bahwa masyarakat belum sepenuhnya menikmati hasil dari percepatan pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19.
Selain itu dirinya menilai kenaikan harga minyak dunia tidak bisa serta merta jadi alasan pemerintah menaikkan harga BBM atau mencabut subsidi BBM.
"Menaikkan BBM disaat rakyat belum merasakan dampak pemulihan ekonomi hanya akan mengganggu proses percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi yang sedang dilakukan pemerintah. Dan itu berarti pemerintah sedang menggali kubur untuk rakyat," ucapnya.
Karena itu Ketum PB SEMMI itu meminta pemerintah memikirkan cara lain untuk menjaga anggaran negara tetap terjaga. Ia juga meminta DPR RI untuk menolak jika pemerintah mengajukan usulan kenaikan harga BBM atau usulan mencabut subsidi BBM.
"Sebagai wakil rakyat, DPR RI harus menolak usulan pemerintah menaikkan harga BBM. Buktikan bahwa DPR RI adalah rumah rakyat dan wakil rakyat. Pemerintah pasti punya cara lain untuk mengatasi anggaran negara yang semakin tipis karena subsidi BBM. Jangan bebani rakyat yang sudah berat menjalani hidup." tandasnya.
Bintang juga menyindir Pertamina dan mafia migas yang diyakini masih menguasai tata niaga minyak dan gas di Indonesia.
"Pertamina banyak membeli minyak dari luar tapi anehnya Pertalite langka di pasar. Bahkan disebutkan kesediaan Pertalite semakin menipis. Lantas apa kerja Dirut Pertamina?" tanyanya. (hsn/ree)
Load more