Jakarta - Tim Khusus Polri mengungkapkan peran orang-orang yang menjadi kaki-tangan Irjen Pol Ferdy Sambo dalam pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Mereka diduga bersekongkol untuk menghalangi penyidikan pembunuhan Yosua.
Dalam konferensi pers, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (19/08/2022), Asep menyebutkan memeriksa sebanyak 16 saksi terkait dengan perkara menghilangkan dan memindahkan, serta mentransmisikan rekaman CCTV sehingga tidak bekerja sebagaimana mestinya.
“Dilakukan pemeriksaan sebanyak 16 orang saksi saat ini, mungkin nanti bisa berkembang,” kata Asep.
Asep menjelaskan, dalam mengungkap perkara ini, pihaknya membagi 5 klaster peran dan tiap-tiap saksi, termasuk 6 perwira Polri yang diduga kuat terlibat dalam tindak pidana menghalangi penyidikan kasus Brigadir J.
Untuk klaster pertama adalah warga Kompleks Duren Tiga, sebanyak tiga saksi inisial SN, M, dan AZ. Kemudian klaster kedua yang melakukan pergantian digital video recorder (DVR) CCTV, saksi yang diperiksa berjumlah empat orang, yakni AF, AKP IW, AKBP AC, dan Kompol AL.
“Klaster yang ketiga adalah yang melakukan pemindahan transmisi dan perusakan, yaitu ada tiga orang, Kompol BW (Baiqui Wibowo), Kompol CP, dan AKBP AR,” kata Asep.
Load more