Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Pengamat politik Karyono Wibowo menilai, elektabilitas Prabowo sulit naik jika dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhamimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin.
Pasalnya, Karyono mengatakan, tren elektabilitas Prabowo saat ini sedang menurun dibandingkan dengan tahun 2019.
"Kemudian dapat pasangan yang elektabilitasnya rendah. Sehingga tidak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dukungan atau elektabilitas. Prediksi saya justru berat di wakilnya," jelas Karyono kepada wartawan, Sabtu (20/8/2022).
Seperti diketahui, Partai Gerindra dan PKB sudah mendeklarasikan koalisi Pilpres 2024 pada 13 Agustus 2022 lalu. Koalisi itu disebut memiliki simbiosis mutualisme, yakni PKB berbasis agamis dan Nahdlatul Ulama (NU) dengan Gerindra berbasis nasionalis.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) itu, massa NU tersebut belum tentu 100 persen mendukung koalisi. Sebab, massa NU terbuka untuk semua partai politik.
"Jadi menurut saya ada dilemanya juga kalo Prabowo sama Muhaimin. Massa yan diharapkan ini kan massa NU. Sementara NU sendiri sangat cair, tidak bisa diklaim sebagai massa PKB. NU itu hampir milik semua partai," tuturnya.
Oleh karena itu, Karyono mengatakan Prabowo harus berhati-hati dalam memilih pasangan cawapresnya dan harus bisa menghitung resiko tersebut.
Sebelumnya Partai Gerindra dan PKB resmi menandatangani deklarasi koalisi Pemilu 2024 saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (13/8/2022).
Koalisi Partai Gerindra dan PKB secara langsung dideklarasikan oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Prabowo Subianto menyatakan, siap untuk menjadi calon presiden ketiga kalinya, setelah mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra se-Indonesia.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim setelah saya mempelajari dan mendengarkan dengan seksama, sikap setiap DPD dan setiap sayap partai, yang mengharapkan saya untuk menerima pencalonan sebagai presiden Republik Indonesia tahun 2024," ucapnya dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra di Sentul. (saa/ari)
Load more