Jakarta - Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai arah koalisi PDIP untuk Pilpres 2024. Menurutnya, partai tersebut akan bergabung ke koalisi Partai Gerindra dan PKB.
Seperti diketahui, PDIP sampai saat ini masih belum mengumumkan dengan siapa pihaknya akan berkoalisi.
"Saya kira ke Gerindra dan PKB, karena mereka sudah punya perjanjian tertulis sebelumnya. Jadi sekarang kesannya PDIP akan tanda kutip menunaikan apa yang pernah mereka janjikan dulu ya," kata Ray saat ditemui di Gedung Usmar Ismail, Jakarta Selatan, Sabtu (20/8/2022).
Menurut Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia itu, hal ini karena PDIP akan mengusung Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai cawapres bersama Prabowo Subianto.
"Tentu saja karena dia akan mendorong Puan sebagai cawapres," tuturnya.
Selain itu, PDIP dengan PKB juga sudah sering berjalan beriringan pada Pemilu 2014 dan 2019. Kemungkinan, kebersamaan itu akan kembali terjadi di Pemilu 2024 mendatang.
Ia lantas menduga alasan PDIP masih belum deklarasi koalisi karena masih ada masalah internal dengan Ganjar Pranowo. Hal tersebut akan muncul kemungkinan Ganjar bergabung bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Lebih lanjut, Ray menambahkan bahwa ia menduga koalisi Gerindra dan PKB hanya sebatas koalisi partai. Sebab muncul kemungkinan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak jadi dipasangan dengan Prabowo. Melainkan, Prabowo bersama Puan Maharani.
"Kalau sekarang ditanya (jadi cawapres) jawabnya iya, tapi seperti biasa sejak 2014 dan 2019 beliau selalu high call tetapi moderat. Jadi, syukur-syukur dapat, tapi kalo nggak dapat yang penting bisa menang. Saya nggak melihat koalisi capres tapi koalisi partai," tutup Ray. (saa/ppk)
Load more