Jakarta - Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebutkan HP Brigadir J yang sebenarnya belum ditemukan.
Ada dugaan Irjen Ferdy Sambo yang meminta HP-HP tersebut diganti. Tidak hanya HP yang diganti dan tidak ada, rekam jejak digital HP juga tidak ada.
Salah satunya adalah grup WhatsApp. Dalam catatan Anam, ada tiga grup WhatsApp yang harusnya ada lalu menjadi tidak ada karena HP diganti.
Dia mengatakan hilangnya grup WhatsApp ini perlu dilacak.
"Tolong minta supaya HP-HP dihadirkan. Yang sudah disita polisi, minta raw material-nya. Dari situlah kami mendapat banyak hal. Termasuk komunikasi dengan Vera. Betul ada komunikasi ancaman pembunuhan seperti itu," katanya.
Anam memaparkan Brigadir J pernah menerima ancaman pembunuhan dari "Skuad" sebelum tewas tanggal 8 Juli 2022 lalu.
Load more