Ketika masuk ke ruangan Bareskrim, dia bertemu dengan Doktor Suradi dan diminta untuk menangani kasus, sebagai kuasa hukum Bharada E.
Adapun Deolipa Yumara mengaku dibekali dokumen-dokumen lengkap terkait kasus kematian Brigadir J untuk dipelajari sebelum menjadi kuasa hukum Bharada E.
"Doktor Suradi bilang 'Saudaraku, ini karena saudaraku belum tahu persoalannya detail, ini aku kasih semua dokumen-dokumen, semua rekaman CCTV' di sini, di situ semua dibuka. Dokumen dibuka, CCTV dibuka, aku tanya kan, 'ini perkara apa bos, Sambo? Oh Bang**t 303," katanya.
Setelah ditunjuk untuk menjadi kuasa hukum Bharada E, tibalah Deolipa Yumara menemui Bharada E.
Saat itu, kata Deolipa, Bharada E tengah berada di sebuah ruangan yang dijaga oleh beberapa anggota Brimob.
Kemudian saat masuk ke ruangan yang dimaksud, Deolipa pun melihat Bharada E yang sedang tidur.
"Kerr..kerr.. heh bangun! Setelah itu saya bilang, oke lu pakai gua untuk jadi kuasa hukum, ayo kita berdoa dulu. Nah kita berdoa panjang, Haleluya, Amin.
Setelah selesai berdoa dia (Bharada E) tenang. kemudian saya ajak dia dengerin lagu rohani," ujar Deolipa Yumara.
Kemudian Deolipa pun mulai perbincangannya bersama Bharada E dengan menanyakan ada apa sebenarnya.
Kemudian Bharada E menyebut bahwa di kepalanya ada dua skenario.
"Berarti masih ada setannya. Skenario pertama itu yang dicuci otak oleh Kadiv Propam," ujar Deolipa.
Cerita Soal LGBT, Apa Maksudnya?
Tiba-tiba di tengah pembicaraannya bersama Karni Ilyas, Deolipa Yumara justru membeberkan soal adanya dugaan Irjen Ferdy Sambo adalah Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).
Load more