Jakarta - Putri Candrawathi resmi ditetapkan menjadi tersangka, mengikui jejak sang suami, Irjen Ferdy Sambo. sebelumnya beredar foto yang bikin heboh isu soal kedekatan antara Brigadir J dan istri Ferdy Sambo tersebut. Kini Ahli Mikro Ekspresi bicara soal foto akrab Putri Candrawathi dan Brigadir J yang lengannya dipegang, Minggu (28/8/2022).
Kemunculan Putri Candrawathi di publik baru dua kali sejak resmi ditetapkan menjadi tersangka. sosok Putri Candrawathi, yang menjadi perhatian publik selama ini atas perannya yang terlibat dalam skenario sang suami Ferdy Sambo.
Monica Kumalasari selaku Ahli Mikro Ekspresi melihat foto bersama Putri Candrawathi yang akrab dengan para ajudannya terutama Brigadir J yang terlihat dipegang tangannya.
Dalam foto terlihat Putri Candrawathi sedang tersenyum sambil memegang pergelangan tangan kanan Brigadir J saat melakukan selfie bersama dengan para ajudan lainnya.
Foto yang beredar itu membuat publik bertanya-tanya sejauh mana hubungan dari Istri Ferdy Sambo itu dengan Brigadir J atau Brigpol Nofriansyah Yoshua Hutabarat, setelah muncul isu perselingkuhan atau pelecehan seksual.
Monica mengaku setelah melihat foto itu adalah hal yang wajar selayaknya hubungan antara atasan dengan bawahan yang sudah bonding dan akrab.
Menyinggung foto Brigadir J yang menyetrika baju sekolah dari anak Ferdy Sambo, yang dikirimkan kepada Reza Hutabarat (adik Brigadir). dalam percakapan WhatsApp Putri Candrawathi memuji Yoshua yang serba bisa selain menjadi ajudan.
"Ini kan kita lihat Makro Gestur ya, kalau memang hubungannya sampai baju di setrikain dengan ajudan," ucapnya
"Assignment khusus karena hubungan emosional," lanjutnya.
Ahli mikro ekspresi menegaskan bahwa hubungan emosional belum tentu juga mengarah ke hubungan seksual, walau dalam foto terlihat Putri Candrawathi memegangi tangan Yoshua Hutabarat. yang memberikan tanda tanya kepada publik.
"Itu hanya refleks saja, itu belum bisa menandakan bahwa ada hubungan khusus secara seksual, tapi mungkin hubungan emosional iya (ada)," pungkasnya.
Penampilan gestur dan mikro ekspresi Putri Candrawahi saat muncul pertama kali di Mako Brimob
Beberapa waktu yang lalu, kala Ferdy Sambo ditahan di Mako Brimob, Putri Candrawati tiba-tiba muncul di hadapan publik pertama kali usai kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas sang suami menyeruak.
Dikabarkan jika ia bersama sang putri mendatangi Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat untuk menjenguk Ferdy Sambo pada Minggu 7 Agustus 2022.
“Saya Putri bersama anak-anak. Saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya. Saya mohon doa biar kami sekeluarga dapat menjalani masa yang sulit ini,” tutur Putri Candawati, dikutip VIVA.
"Saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami," lanjut tuturnya.
Ahli gestur dan mikro ekspresi Monica Kumalasari menilai gelagat dan ucapan dari Putri Candrawathi yang menunjukkan dukungan kepada suaminya, minta doa dan mengaku telah ikhlas.
Ia menilai suara dan gestur dari Putri saat menyampaikan statement-nya, adalah terdapat ekspresi ketakutan dan sedih.
"Tetapi saat beliau ngomong 'saya ikhlas', ketika verbal mengatakan ikhlas, tetapi nonverbalnya secara pelan halus sekali 'menggeleng'.
Melihat ulang video saat Putri mengeluarkan pernyataannya Ferdy Sambo harus ditahan, secara tidak sadar Putri menggeleng saat berkata 'Saya Ikhlas, bukannya mengangguk.
Lebih lanjut, Monica mengatakan bahwa ketika ada ketidaksinkronan antara verbal dan nonverbal, menjadi suatu tanda yang diistilah oleh Analis disebut kurang kredibel.
"Antara emosi atau ekspresi yang ditampilkan tidak kredibel," paparna.
Ditanyakan oleh Host TvOne menyoal mana yang lebih genuine atau natural antara ucapan atau gestur dari yang ditampilkan oleh seseorang.
Monika menyatakan bahwa verbal dampaknya terhadap komunikasi hanya tujuh persen, tetapi nonverbal itu sembilan puluhan persen, jadi menurut analisanya bisa dikatakan Putri Candrawathi belum ikhlas saat melontarkan pernyataannya di Mako Brimob.
Penetapan total lima tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J
Diketahui dalam kasus kematian Brigadir J saat ini Polri saat ini sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka. Mereka adalah Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Irjen Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf serta Putri Candrawhati.
Kejadian itu bermula pada Jumat (8/7/2022), saat Bharada E diperintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J. Selain memerintah, mantan Kadiv Propam itu diduga juga merekayasa kronologi kasus pembunuhan seolah-olah terjadi baku tembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinasnya.
Sementara itu, Bripka RR dan KM yang diduga berperan dan ikut membantu serta menyaksikan penembakan Bharada E terhadap korban juga terseret menjadi tersangka. Mereka dijerat pasal pembunuhan berencana subsider pasal pembunuhan lewat pasal 340 subsider pasal 338 juncto pasal 55 dan pasal 56 tentang pembunuhan berencana. (ind)
Jangan Lupa Tonton dan Subscribe tvOneNews
Load more