"Saya merasakan itu, karena sudah kerja diluar pas pulang ke rumah harus tetap urusin rumah. Tetap harus ada makanan di meja makan. Kalau ada anak ngurusin anak," ungkap Puan.
Walaupun saya sudah jadi ketua DPR RI, sama kalau ke rumah buka tudung saji. Kemudian mengecek ada makanan nggak dan nasinya anget nggak. Terus waktu anak saya masih sekolah, seragamnya saya lihat apakah sudah siap atau belum.
Belum lagi mengecek tugas sekolah. Saya gak bisa ngajarin, karena sudah beda jaman saya sekolah sama sekarang.
Walau demikian, Puan tetap memperhatikan apakah anaknya sudah belajar atau belum. Bahkan, sebelum tidur ia harus menbacakan cerita.
"Awal-awal saya baca, tapi lama kelamaan saya ngarang. Intinya adalah bagaimana memberikan pesan moral kepada anak-anak. Hidup jadi orang baik, berbakti kepada orang tua," ungkap Puan.
"Saya sama dengan ibu2. Perempuan juga."
Saya gak pinter masak, tapi ceplok telor bisa lah. Nasi goreng bisa lah. Pernah anak saya bilang "Ma lapar". Saya tanya mau makan apa. Katanya Ayam goreng. Ayam goreng saya bisa lah. Ini penting. Kenapa? Karena masakan ibu itu akan diingat anak sepanjang masa.
Alhamdulillah krn di rumah urusan sudah beres, keluarga mendukung saya bisa jadi ketua DPR. Jadi ibu-ibu bisa jadi orang-orang yang berguna, bukan hanya bagi ibu-ibu saja tapi juga bagi lingkungan, bagi Lampung Selatan.
Load more