Jambi - Sehari jelang rekontruksi pembunuhan Brigadir Yosua, yang akan dilakukan di rumah dinas Fredi Sambo di Duren Tiga Jakarta, orang tua Brigadir Yosua, meminta motiif peristiwa segera dibuka. Hal ini dikarenakan banyaknya spekulasi yang berkembang terkait tewasnya Brigadir J.
“Saya tidak percaya, kami mohon kepada penyidik untuk dibuka untuk umum, jadi masyarakat umum tidak bertanya-tanya. Apalagi banyak spekulasi yang timbul,” Uangkap Ayah Brigadir J.
Menurut Samuel, semua tersangka harus jujur dan menceritakan apa adanya, karena perbuatan pelecehan serta asusila di rumah seorang jenderal di Magelang, merupakan sesuatu perbuatan yang mustahil.
“Rasanya itu mustahil ya, anak saya melakukan perbuatan asusila di rumah jendral.” Tambahnya.
Apalagi, lanjutnya, disanakan banyak orang dan CCTV, mana mungkin anak saya melakukan tindakan tak pantas.
Orang tua almarhum Yosua berharap, dalam rekontruksi nanti akan dapat memperjelas motif terbunuhnya Brigadir J, sehingga tidak lagi dapat direkayasa seperti pada awalnya kasus ini terungkap. Ia pun mempercayakan kasus ini pada tim khusus yang dibentuk Kapolri.
“Saya percayakan kasus anak saya pada beliau-beliau itu.” Tutupnya.
Sebelumnya, istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diperiksa penyidik Bareskrim Polri terkait pembunuhan sadis Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Jumat (26/8/2022) siang hingga Sabtu (27/8/2022) pukul 01.00 WIB.
Selama pemeriksaan yang berlangsung belasan jam itu, Putri Candrawathi yang diduga terlibat perencanaan pembunuhan Brigadir J, menjawab seluruh pertanyaan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) termasuk peran dan dugaan yang disangkakan. Namun, Putri Candrawathi membantah tuduhan dia terlibat dalam kematian Brigadir J.
"Berdasarkan klien kami dalam BAP, dugaan tersebut tidaklah akurat. Dan telah dijelaskan klien kami secara konstruktif kepada penyidik," kata kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Hanis di Bareskrim, Sabtu dini hari. (bai/mii)
Load more