Jakarta - Masih ingat viral seorang lelaki SS (29), penghungi rumah susun Bidara Cina, Jatinegara, yang gantung diri dan disiarkan melalui media sosial TikTok, akhir pekan lalu? Kuasa hukum korban menegaskan bahwa peristiwa itu bukanlah aksi bunuh diri. Kuasa hukum menduga pelaku menjadi korban pembunuhan berencana.
"Ini bukan bunuh diri, tapi dugaan pembunuhan berencana. Yang intinya adalah ada dugaan pembunuhan, dugaan," kata kuasa hukum korban, Dosma Roha Sijabat melalui live TikTok yang disiarkan Minggu.
Ia menambahkan bahwa dugaan adanya pembunuhan dapat dilihat melalui jejak digital. "Indikasinya jelas ada di jejak digitalnya, saya sudah koordinasi dengan pihak kepolisian," kata Sijabat tanpa merinci rekam jejak digital yang dimaksud.
"Untuk memberitahukan seluruh warga tik tok atau media sosial lainnya, karena sudah beredar, bahwa ini adalah bunuh diri'. Kami menduga, beliau adalah korban pembunuhan, siapa pelakunya? ada beberapa nama dan diselidiki lebih seksama oleh kepolisian," paparnya lagi.
Melalui live TikTok, Sijabat juga meminta agar video TikTok yang berisikan aksi SS agar tidak disebarluaskan.
"Memberitahukan kepada siapapun yang membagikan video itu, hati hati tolong, saat ini, langsung dihapus, karena ada UU ITE, karena pihak keluarga tidak terima bisa langsung lapor," kata dia.
Sebelumnya, Seorang lelaki penghuni rumah susun Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, SS (29), nekat menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri. Perbuatannya itu dia siarkan secara live melalui media sosial TikTok, Jumat (10/9) malam.
Saat kejadian, SS tengah sendirian di rumahnya. Rekan korban yang kebetulan menyaksikan siaran langsung akun TikToknya langsung menghubungi polisi dan mendatangi tempat tinggal SS.
Mengetahui kejadian ini, Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (tkp), yakni di unit 419, Rusun Bidara Cina.
Ketika tiba, petugas mendapati jasad korban sudah dilepas dari kain yang dipakai untuk gantung diri.
“Ini sudah dilepas? Bagaimana posisinya saat ditemukan?” tanya salah satu petugas.
“Posisinya tergantung,” jawab rekan korban yang pertama kali datang ke tkp.
“Adiknya yang melepas,” ujar salah satu saksi.
Rekan korban mengaku segera mengecek keadaan SS begitu melihat apa yang korban lakukan secara live di media sosial. Ketika sampai, pintu dalam keadaan tertutup tetapi tidak terkunci sehingga dia bisa langsung masuk.
“Setelah lihat TikTok, kutengok, kukejar ke sini,” kata pria muda itu. Dia kemudian mengatakan bahwa korban pernah mengeluh sakit.
Polisi tengah mencari tahu penyebab korban menghabisi nyawanya sendiri dan mengumpulkan barang bukti. “Penyebab kematian kami masih dalam proses penyelidikan,” ujar Waka Tim 1 Rajawali Bripka Markon Samuel. (ito)
Load more