Selain mempercepat pemulihan ekonomi dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
“Ini tentu sangat strategis, karena dunia baru saja menghadapi Pandemi Covid-19 yang membutuhkan upaya dan langkah luar biasa dalam mengelola keuangan negara. Jadi, peran BPK, sangat penting untuk menjawab kebutuhan mendesak akan tata kelola, transparansi dan akuntabilitas, terutama dalam situasi pascapandemi,” jelas Puan.
Puan menambahkan, pandemi COVID-19 saat ini telah memberikan tekanan ekonomi, fiskal, dan sosial ke seluruh negara di dunia. Semua negara juga mengambil langkah untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman krisis.
Sejumlah agenda pembangunan melambat akibat pandemi Covid-19, termasuk langkah pencapaian SDGs karena sumber daya negara diarahkan untuk menyelamatkan masyarakat dari ancaman pandemi dan dampaknya.
Puan berharap hasil KTT G20 mendatang mampu mengatasi tantangan global yang paling mendesak saat ini sesuai dengan tema Kepresidenan G20 Indonesia ‘Recover Together, Recover Stronger’.
“Hasil KTT G20 juga diharapkan dapat menyatukan upaya bersama untuk pemulihan yang lebih baik dari krisis Covid-19 dan kemudian mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif di negara-negara di seluruh dunia,” kata Puan.
Komitmen ini, kata Puan, tentu akan menginspirasi DPR dan BPK untuk berkontribusi pada kewenangan konstitusionalnya dalam memperkuat pemulihan. Sebagai penyelenggara The G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20), DPR RI juga menyampaikan apresiasi kepada BPK RI yang telah menginisiasi pembentukan Lembaga Pemeriksa Keuangan 20 (SAI20) sebagai kelompok keterlibatan baru G20.
Load more