Jakarta - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani mengatakan berdasarkan hasil survei opini publik bahwa partai Gerindra, Golkar, PKB, NasDem, dan PKS memiliki komposisi suara atau pemilih yang dinamis.
“Golkar, PDIP, dan PKS, itu yang potensial mengganggu (stabilitas suara) Gerindra. Mengapa Golkar? Karena pemilih Golkar dan Gerindra itu, dalam banyak hal, beririsan,” kata Saiful dalam Program Bedah Politik bertajuk “Pergeseran Pemilih Partai Menjelang Pemilu 2024” yang disiarkan di kanal YouTube SMRC TV, dipantau dari Jakarta, Kamis (/9/2022).
Saiful menyatakan bahwa Prabowo sendiri awalnya adalah orang Golkar dan pernah maju menjadi bakal calon presiden dari Golkar. Dia adalah mantan tokoh Golkar. Oleh karena itu, logis apabila terkadang pemilih memberikan suara mereka ke Gerindra, dan terkadang dapat pindah ke Golkar.
“Mereka (Gerindra dan Golkar) berada di dalam ceruk pemilih yang sama,” kata Saiful.
Untuk melihat partai mana yang memiliki pemilih yang loyal dan tidak, SMRC melakukan survei opini publik secara nasional dengan mengajukan pertanyaan kepada para pemilih yang ikut Pemilu 2019, “Kalau bapak atau ibu memilih sekarang, partai mana yang akan dipilih?”
Hasilnya, sebesar 9,6 persen pemilih Gerindra pindah ke Golkar pada survei ini, sedangkan pemilih yang pindah ke PDIP sebesar 4,8 persen, dan PKS 3,9 persen. Sementara itu, yang tetap akan memilih Gerindra sebesar 62,7 persen dan sebesar 13,5 persen belum menjawab.
Pemilih partai Golkar yang loyal sebesar 60,7 persen. Perpindahan pemilih partai ini lebih banyak ke PDIP (10,7 persen) dan Gerindra (5,4 persen). Terdapat 15,1 persen yang belum menjawab.
Load more