Jakarta - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) minta dukungan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto dalam mewujudkan program elektrifikasi bus TransJakarta 2030.
"Saat ini tentu untuk mengembangkan hal tersebut (bus konvensional) menjadi 10 ribu (bus listrik) tentu harus mendapatkan dukungan juga dari Pempus (Pemerintah Pusat)," kata Anang, dilansir dari keterangan resmi, Minggu (4/9/2022).
Perencanaan elektrifikasi bus ini dilakukan guna mendukung program pemerintah khususnya Pemprov DKI Jakarta menjadi kota net zero emission.
"Kalau kita lihat di dalam perencanaan kita dengan elektrifikasi seluruh armada di tahun 2030, diperkirakan kita akan bisa mengurangi emisi karbon," ujarnya.
Maka dari itu, Anang mewakili pihak TransJakarta berharap pemerintah pusat lewat Kemenko Perekonomian dapat mendukung regulasi elektrifikasi bus.
"Pak Menko sangat mendukung dan oleh karena itu akan berbicara lebih detail lagi. Tentu dari pemerintah kami harapkan adalah dukungan regulasi yang memadai, yang mendukung program elektrifikasi itu," ungkapnya.
Sebagai informasi, TransJakarta berkomitmen melakukan transisi bus konvensional menjadi bus listrik dengan target sebanyak 50 persen bus pada 2025 dan secara menyeluruh pada 2030.
Maka dari itu, TransJakarta mengambil langkah terbaik dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dengan Equipmake Holdings Plc, perusahaan yang bergerak di bidang spesialis elektrifikasi kendaraan komersial.
PT TransJakarta juga menjalin kerja sama dengan perusahaan PT VKTR Teknologi Mobilitas yang bergerak di bidang manufaktur elektrifikasi transportasi dan ekosistem telematika.
Bentuk kerja sama tiga pihak ini diharapkan dapat mencapai target elektrifikasi 10 ribu bus TransJakarta pada 2030 dan meningkatkan kemampuan manufaktur. (agr/nsi)
Load more