Nusa Dua, Bali - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menaruh perhatian serius dalam pengembangan ekonomi digital nasional. Melalui G20 Digital Innovation Network (DIN), Menteri Johnny berharap inovasi dan kreatifitas startup digital di Indonesia terus bertumbuh agar bisa naik kelas.
“Kegiatan G20 Digital Innovation Network ini untuk memperjumpakan antara ide-ide kreatif startup Indonesia dengan venture capital asal bisa berkembang dan nanti bisa naik kelas, kita berharap nanti akan muncul unicorn-unicorn yang baru,” katanya di Bali, akhir pekan kemarin.
Menteri Johnny menyatakan tumbuhnya startup unicorn baru menjadi peluang menghasilkan tambahan decacorn dengan berbagai cara, baik melalui merger akuisisi maupun pelebaran pasar yang meningkat dengan baik.
“Mengingat proyeksi digital ekonomi Indonesia di tahun 2030 sekitar 315 setengah Miliar Dollar, hampir setara dengan 42 persen digital economy di ASEAN, jadi begitu besar. Maka perlu kita siapkan dan bekerja bergandengan tangan bersama-sama,” jelasnya.
Menurut Menkominfo, Pemerintah telah dan akan terus mengambil bagian penting di semua lini untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, termasuk dengan mengembangkan inovasi startup.
“Mulai dari pembangunan infrastruktur digital secara besar-besaran di hulu, pelatihan-pelatihan terhadap sumberdaya manusia digital di semua lini baik tingkat dasar, tingkat menengah, tingkat lanjut,” jelasnya.
Pemerintah juga menyiapkan SDM untuk tata kelola spektrum frekuensi yang memungkinkan operator seluler dapat mengembangkan usaha dan membangun jaringan yang lebih luas untuk menjangkau seluruh wilayah tanah air.
“Dan tentunya, menyiapkan regulasi-regulasi yang dibutuhkan agar konvergensi dan playing field di bidang usaha telekomunikasi dan digital bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik,” ujarnya.
Forum G20 DIN melibatkan 42 venture capital dan 55 startup digital terkemuka dari negara anggota G20. Menteri Johnny optimistis DIN Presidensi G20 Indonesia menjadi momentum pertemuan bisnis yang tepat bagi pelaku industri digital di Indonesia dan global. Menkominfo mengharapkan jejaring inovasi dan kolaborasi bisnis dapat berlangsung dalam event yang menjadi rangkaian Digital Economy Working Group (DEWG) dan Digital Economy Ministers’ Meeting (DEMM) itu.
"Rangkaian kegiatan G20 Digital Innovation Network melibatkan 400 partisipan dari 42 venture capital, 55 startup serta sejumlah policymakers, pembuat kebijakan bidang digital dan korporasi yang hadir baik secara fisik maupun secara virtual," tuturnya.
Menkominfo menjelaskan peserta pertemuan dominan dari pelaku bisnis sektor healthcare dan green renewable energy. Sementara itu, peserta startup yang hadir rata-rata berada pada tahap pendanaan Seri A atau yang memiliki valuasi sekitar USD15 s.d. 20 Juta.
"Venture capital yang turut terlibat juga memiliki struktur portofolio pendanaan yang kuat di negaranya masing-masing, untuk mendukung proses pendanaan startup secara lintas negara," ujarnya.
Menteri Johnny berharap G20 DIN menjadi upaya Presidensi G20 Indonesia mendorong setiap pelaku industri untuk berkolaborasi mengembangkan ekosistem digital di tengah krisis pandemi.
"Kerja sama antara pelaku industri yang dapat menghasilkan inovasi, guna mendukung pemulihan paska pandemi Covid-19 secara global," ungkapnya.
Menkominfo menegaskan optimisme G20 DIN akan memfasilitasi starup digital startup, venture capital, dan industri terkemuka.
"Kerja sama multistakeholder menjadi melting point bagi para pelaku industri dari beberapa negara, membuka peluang dan momentum bisnis untuk berjejaring dan berkolaborasi," tandasnya.(rul/chm)
Load more