Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menemui Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto di Hambalang, Minggu (4/9/2022). Dalam pertemuan tersebut, Puam dan Prabowo tampak akrab dengan menjajal berkuda bareng dan membahas isu kerja sama politik kedua partai.
"Saya kira konklusi yang paling jelas adalah kami bertekad untuk melanjutkan komunikasi politik secara terus-menerus dengan terbuka, dengan apa adanya," kata Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dan beberapa elite PDIP di kediamannya Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (4/9/2022), sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Prabowo menambahkan kesepakatan antara PDIP dan Gerindra untuk membangun komunikasi secara terbuka ini juga merupakan langkah awal dari kedua belah pihak dalam menghadapi musim politik yang akan datang.
Prabowo mengatakan kesepakatan Gerindra untuk terus berkomunikasi secara baik dan terbuka dengan PDIP ditujukan pula untuk melanjutkan persahabatan dan hubungan kekeluargaan dari kedua belah pihak.
Menurut ia, Gerindra dan PDIP memiliki banyak pandangan ideologis yang sama.
"Kami punya banyak pandangan yang sama secara ideologis. Kami partai kebangsaan, kami sepakat dengan Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, persatuan nasional, dan kerakyatan," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar secara resmi menandatangani piagam kerja sama untuk kontestasi Pilpres 2024. Piagam kerja sama politik kedua partai itu diteken di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).
Dengan pertemuan Puan-Prabowo kemarin, posisi Cak Imin dinilai di ujung tanduk secara matematis dan psikopolitik. Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Eksekutif Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) Sholeh Basyari. Menurutnya, Puan adalah representasi PDIP dlalam kontestasi Capres dan Cawapres.
"PDIP adalah parpol pemenang pemilu. Dengan posisi ini, ada sebentuk penzaliman manakala jago "resmi" PDIP tidak diberi posisi mentereng yakniRI 1 atau minimal RI 2," katanya, Senin (5/9/2022).
Selain itu, kuatnya posisi tawar dan nilai PDIP yang terepresentasi dalam sosok Puan Maharani, mau tidak mau berimbas kepada Muhaimin Iskandar," lanjutnya.
Namun, Cak Imin katanya tak perlu risau, sebagai Ketum Parpol berbasis massa NU, ia tetap sebagai kunci setidaknya karena dua hal yakni mitra pertama Gerindra dan sekaligus sebagai pendulang dukungan dari komunitas Muslim tradisional. (ebs)
Load more