Jakarta - Ribuan buruh berkumpul di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta. Mereka datang untuk berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak, Selasa (6/9/2022).
Akibat unjuk rasa di depan Gedung DPR-MPR ini, lalu lintas di Jalan Gatot Subroto macet.
Para pengunjuk rasa menuntut beberapa hal, yakni menolak kenaikan harga BBM, menuntut kenaikan upah minimum tahun 2023, dan menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja.
"Yang paling kami tekankan adalah meminta pemerintah RI untuk membatalkan tentang kenaikan harga BBM," ujar Ketua Partai Buruh Said Iqbal.
Iqbal menjelaskan mengapa buruh menyerukan pembatalan kenaikan harga BBM.
"Kenaikan harga BBM mengakibatkan tingkat inflasi akan tembus hampir 7 sampai 8 persen. Secara bersamaan, upah minimum, upah kita semua termasuk kawan-kawan itu tidak naik berturut turut akibat Omnibuslaw, Omnibuslaw lah penyebab upah tidak naik berturut-turut," katanya keras.
Selain itu menurutnya, kenaikan harga BBM juga akan memicu meningkatnya biaya hidup yang lain, termasuk bahan-bahan pokok.
"Harga sewa rumah itu naik berkisar Rp50 ribu, kemudian juga ongkos transportasi dan juga yang paling meningkat tajam inflasi makanan itu 11,5 persen dengan kenaikan tembus di angka 15 persen," tambahnya.
Menurut Iqbal, unjuk rasa hari ini hanya awalan dan akan digelar hingga Desember mendatang. (jts/act)
Load more