Dia bahkan menyebut mantan Kadiv Propam Polri ini adalah bos mafia yang memiliki seribu cara untuk mencari jalan keluar, sehingga berpotensi terbebas dari jeratan hukum.
"Sehingga tahu dia caranya mencari jalan keluar, sebagai bos mafia dia tahu," sambungnya.
Dilansir dari VIVA, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik juga membagikan pengalamannya saat memeriksa Ferdy Sambo dalam dugaan pelanggaran HAM.
Taufan menjelaskan, suami Putri Candrawathi ini terlihat tenang selama pemeriksaan. Namun ada kala dia menangis dan bahkan ada kalanya ia masih sempat melemparkan senyuman.
“Waktu saya tanyain segala macam ada saat dia nangis, ada saat dia senyum seperti kira-kira bahasa isyaratnya 'Lu ga tau siapa gua kali ya'. Senyum dia," kata Taufan.
Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik. (ist)
Tak hanya itu, Taufan juga mengungkapkan bahwa Ferdy Sambo juga tidak terlihat takut atau khawatir saat menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J, di rumah dinas dan rumah pribadi eks Kadiv Propam tersebut.
“Rekonstruksi nyantai aja. Jalan dengan gagahnya ketemu saya 'Hai Pak' kan dia sering ke Komnas Ham dulu komunikasi, 'hai pak, apa kabar?' Kaya gak ada apa-apa," kata Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.
Upaya Melepaskan Ferdy Sambo
Baru-baru ini muncul spekulasi baru yang disampaikan oleh ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso.
Sugeng menduga ada skema sistematis yang dijalankan Irjen Ferdy Sambo agar bisa lolos jerat hukum melalui istrinya, Putri Candrawathi, yang juga merupakan tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J.
Adapun Sugeng Teguh Santoso menilai tidak ditahannya Putri Candrawathi justru akan mempermudah Ferdy Sambo menjalankan skema dugaan pelecehan seksual. Sebab upaya tersebut sangat sistematis sehingga Putri bebas melemparkan isu pelecehan seksual.
"Upaya melepaskan FS (Ferdy Sambo) dari jerat hukum pembunuhan berencana salah satunya dengan tidak ditahannya PC (Putri Candrawathi)," ujar Teguh seusai dihubungi, Minggu (3/9/2022).
Load more