“Malaysia aja Petronas nurunin masa kita naikin. Tega amat sih ini, raja tega nih yang kuasa.” kata Rizal
Rizal Ramli justru menyoroti pemborosan negara paling besar adalah pada utang. Negara membakar banyak uang untuk membayar cicilan utang beserta bunganya.
“Sebetulnya anggaran pemborosan paling besar, bakar uang paling besar adalah buat bayar pokok, bunga dan cicilan utang pemerintah. itu pokoknya cicilannya satu tahun 400 triliun, tahun ini” pungkas mantan Menko Perekonomian itu.
“bunganya 400 kali 5 triliun, total 805 triliun yang harus dibakar. Karena dia ngomong nih, kayak bakar Ini BBM buat rakyat, bakar uang.” lanjutnya.
Menurutnya, dibanding soal BBM, hutang justru bakar uangnya lebih dahsyat, karena anggaran hampir lebih dari sepertiga APBN.
“Kenapa sih ini Pemerintah canggih dikit deh, kreatif dikit. negosiasi dong, restrukturisasi hutang itu. dengan debt swap dengan nature swap lain-lain, sehingga beban bunga itu bisa dikurangi 200 triliun, sehingga nggak perlu naikkan BBM” jelasnya.
“Ini pemerintah yang enggak kreatif, semua kesalahan hitung mereka, perkiraan mereka, dibebankan ama rakyat” tegas Rizal Ramli.
Mantan Menko Perekonomian (2000-2001), Rizal Ramli secara tegas menyoroti keputusan pemerintah yang memutuskan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Rizal Ramli mengungkapkan rasa prihatin dengan nasib masyarakat, akibat kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.
“Saya betul-betul prihatin, karena buat rakyat di bawah, itu pilihannya tuh kayak begitu,” ujar Rizal Ramli di kanal Youtube tersebut, dikutip Senin (5/9/2022).
Load more