Mangrove yang ditanam itu akan ditentukan titik koordinat lokasinya sehingga wisatawan bisa memantau tumbuh dan kembang mangrove secara online. Para wisatawan juga akan diundang untuk hadir ke desa wisata ini untuk memperingati Hari Mangrove Sedunia bersama tanaman mangrove yang telah mereka tanam.
Tak hanya merawat mangrove yang akhirnya meramaikan wisata desa, Rudi beserta teman-temannya turut menjaga lingkungan karena proses penanaman mangrove maupun media pembibitan sudah menggunakan bahan organik.
Mangrove di Desa Sungai Kupah ditanam dengan menggunakan ecopolybag yang terbuat dari daun nipah. Karena daun nipah menjadi sampah yang tidak bisa didaur ulang, maka ibu-ibu desa setempat menganyamnya untuk menjadi polybag. “Lidinya kita ekspor ke India sedangkan limbah daun nipahnya dianyam menjadi polybag,” ujarnya. (prs)
Load more