Sambil menunjukkan video berdurasi 20 detik berisi ulah Sekdes, ia menyebutkan mendapat video itu dari pesan WhatsApp.
"Videonya beredar dari grup-grup WhatsApp (WA), bahkan sampai ada teman yang bilang ke saya. Bu Haji itu bagaimana kok Sekdesnya seperti itu? Saya benar-benar malu, makanya saya kemudian menemui kyai dan tokoh-tokoh masyarakat kami harus bagaimana (mengambil sikap)," kata Darinah.
Meskipun AS sudah membuat perjanjian dan meminta maaf, tetapi warga tetap ingin agar Sekdes itu diberhentikan.
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Tris Munandar yang mengaku kecewa dengan kinerja Sekdes yang terkenal jarang berada di kantor desa itu.
"Saya pernah mau mengurus surat harus datang ke rumahnya, pukul 10.00 WIB masih tidur, katanya meriang. Tapi karena urusan mendesak perbankan, pukul 12.00 WIB saya balik lagi, saya beranikan diri minta tolong ke keluarganya Bu Sekdes agar disampaikan. Mosok saya sampai warga ngemis-ngemis untuk minta penandatanganan. Waktu saya ketemu juga nggak kelihatan sakit, hanya kayak bangun tidur," kata Tris kesal.
Sementara itu, Kades Ahmad Abdul Azis juga mengatakan bahwa, perbuatan Sekdesnya sangat meresahkan pihak pemerintah desa.
Ilustrasi orang melakukan pesta. (ist)
Load more