Menurut Pengacara Ricky Rizal, guna menghindari konflik antara KM dan Brigadir J, Ricky Rizal inisiatif mengamankan memindahkan senjata Brigadir Yoshua, karena biar bagaimana dirinya lah yang paling tua dan senior diantara ajudan (ADC) Irjen Ferdy Sambo.
"Kalau terjadi pertengkaran lagi, jangan sampai ada kejadian yang tak diinginkan," ungkapnya.
Selanjutnya RR turun ke bawah sesuai permintaan PC yang menanyakan keberadaan Yoshua dan menemuinya dan berbicara tanyakan apa yang terjadi.
"Ada apa nih Yoshua?" tanya RR
"Gatau nih Bang, Om Kuat marah-marah," jawab Brigadir J.
Lalu diantarlah Yoshua ke kamar PC, dengan PC berbaring dengan setengah duduk dan Yoshua duduk di lantai, sementara pintu tak ditutup ada RR diluar menunggu.
Erman Umar menerangkan bahwa ada sekitar 10 menit lalu Yoshua keluar dari kamar, dibawalah dia sama RR untuk ke bawah agar tidak bersinggungan lagi dengan Kuat Ma'ruf.
Sesampainya di lantai bawah, RR kembali bertanya kepada Yoshua apa yang terjadi, Namun Yoshua menjawab dengan tenang bahwa tidak apa-apa.
Terlihat lebih tenang setelah bertemu PC, pada malam hari Richard Eliezer tidur dengan Yoshua di kamar, sementara Kuat Ma'ruf tidur di ruang tengah dengan Ricky Rizal.
Bharada E Ungkap Ferdy Sambo Ikut Tembak Brigadir J
Bharada E alias Richard Eliziezer mengungkap fakta baru tragedi pembunuhan berencana Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) lalu.
Load more