Ia mengingatkan agar KPU RI mewaspadai keberadaan kelompok peretas yang kiranya dapat memainkan data terkait kepemiluan, bersamaan dengan kasus data ganda anggota partai politik peserta Pemilu yang menurutnya harus terus dikawal oleh KPU.
"Usul saya, teman-teman KPU bisa lebih intens melakukan komunikasi yang sifatnya proaktif dengan partai politik untuk membangun sistem kaderisasi yang baik," ujarnya.
Sebelumnya, peretas yang mengaku sebagai "Bjorka" melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden RI Joko Widodo, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Klaim Bjorka itu disebarluaskan oleh sebuah akun Twitter "DarkTracer: DaekWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler di Twitter hingga Sabtu (10/9). (ant/ito)
Load more