"Sekali lagi, operatornya kah, lie detectornya, bahkan penyidik sesungguhnya mencari tahu kenyataannya seperti apa, faktanya seperti apa,
"Tidak mungkin-lah lie detector bisa mengetahui kenyataan, tidak mungkin operator bisa mengetahui faktanya, kan operator tidak ada di lokasi kejadian." ungkanya.
"Jadi ini yang menjadi persoalan, kata kebohongan itu sudah tidak absolut sebatas mengukur respon fisiologis," paparnya.
Lebih lanjut, Reza Indragiri menyatakan bahwa penggunaan uji poligraf atau alat tersebut menggunakan respon dari fisilogis manusia.
"Respon fisiologis itulah kemudian yang diinterpretasi sebagai penanda kebohongan atau kejujuran, ,"
Lie Detector merupakan seperangkat mesin poligraf berteknologi canggih untuk mengumpulkan analisis respon fisilogis manusia.
Melalui sensor yang bekerja, alat ini digunakan untuk memeriksa apakah seseorang berkata jujur atau bohong dalam memberikan keterangan suatu peristiwa tertentu.
Diripidum Bareskrim Polri Soal Pemeriksaan Gunakan Lie Detector
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo. (via-viva)
Load more