Sosok Sekdes AS atau Andika Sari yang terekam kamera dugem lalu tenggak miras. (ist)
Bahkan warga juga akan pasang badan membela Kades jika kelak AS tidak terima dan menuntut ke pengadilan.
"Kami tidak takut dituntut, warga siap mendukung Pak Kades apa pun yang terjadi kami mendukung Beliau," kata Darinah.
Pendemo lain, Darti, warga Dusun Ketawang, Desa Banyuasin Kembaran, mengatakan jika tindakan AS yang videonya viral telah merusak masa depan desa.
"Kami tidak suka dengan perilakunya Bu Carik (Sekdes), bagaimana nanti masa depan desa kalau seperti itu. Kelakuannya 'ngenyek' (menghina) ulama. Harus diberhentikan, kalau tidak kami akan demo terus," ujar Darti.
Kasus ini bermula dari sebuah video berdurasi 20 detik yang viral melalui WAG.
Dalam video yang beredar, nampak Sekdes AS atau Andika Sari tanpa hijabnya berjoget, kemudian ada seorang laki-laki berkaus putih menuangkan minuman diduga miras dari botol langsung ke mulut perempuan itu.
Sontak warga pun heboh, bahkan akun gosip ternama lambeturah pun ikut mempostingnya di Instagram.
Meskipun AS mengatakan bahwa yang diminumnya adalah air putih, namun warga tidak percaya dan terlanjur merasa malu dengan ulah perangkat desa itu.
Kinerja Disorot
Meskipun AS sudah membuat perjanjian dan meminta maaf, tetapi warga tetap ingin agar Sekdes itu diberhentikan.
Seorang warga bernama Tris Munandar sempat mengaku kecewa dengan kinerja Sekdes yang terkenal jarang berada di kantor desa itu.
"Saya pernah mau mengurus surat harus datang ke rumahnya, pukul 10.00 WIB masih tidur, katanya meriang. Tapi karena urusan mendesak perbankan, pukul 12.00 WIB saya balik lagi, saya beranikan diri minta tolong ke keluarganya Bu Sekdes agar disampaikan. Mosok saya sampai warga ngemis-ngemis untuk minta penandatanganan. Waktu saya ketemu juga nggak kelihatan sakit, hanya kayak bangun tidur," kata Tris.
Ilustrasi orang melakukan pesta. (ist)
Apa Salah Saya?
Load more