“B20 dan L20 telah berkolaborasi erat untuk mengatasi tantangan global dan geopolitical melalui penyusunan rekomendasi tripartit dalam rangka mendorong reformasi kondisi ketenagakerjaan yang lebih baik, khususnya untuk mengatasi kesenjangan peluang dan kondisi tenaga kerja antara negara maju dan berkembang,” kata Shinta Kamdani.
Sementara Ketua Umum KADIN, Arsjad Rasjid mengatakan salah satu kunci menghadapi era digitalisasi adalah inklusivitas gender, mengingat perbaikan kesetaraan gender berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi global sebesar USD 14 triliun pada tahun 2030.
“Untuk itu, B20 melalui Women in Business Action Council menaruh perhatian besar pada isu kesetaraan gender, melalui legacy One Global Women Empowerment yang mendukung perempuan di sektor bisnis melalui pemberdayaan, peningkatan kapasitas digital dan kebijakan yang berpihak pada lingkungan kerja yang aman dan setara,” ujarnya.
B20 melalui The Future of Work and Education Task Force juga telah menghasilkan policy recommendation untuk memastikan akselerasi dalam menciptakan peluang kerja dan transisi pekerjaan, meningkatkan ketrampilan serta akses pendidikan.
“Legacy penting lainnya dari B20 adalah B20 Wiki, yang menjadi platform untuk meningkatkan kapasitas UMKM melalui cross-country collaborations dan digital transformation,” pungkasnya. (Nur/ree)
Load more