Jakarta - Delegasi studi ekskursi Energy Transition Working Group (ETWG) G20 mengunjungi desa berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) di Desa Keliki, Ubud, Gianyar, Bali.
“Di Desa Keliki, terpasang delapan titik panel surya (solar PV) dengan total kapasitas terpasang sebesar 28 kWp,” demikian keterangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam siaran pers mereka di Jakarta, Kamis, (15/09/2022).
Panel surya yang setara dengan pengurangan emisi karbon sebesar 36.750 kg CO2 per tahun itu dipasang secara bersama oleh Tim GoGerilya Kementerian ESDM, Society of Renewable Energy (SRE), dan mahasiswa Universitas Udayana Bali.
Delegasi juga melihat pompa air bertenaga surya berkapasitas 2,5 kWp yang mengalirkan air ke sawah-sawah petani setempat. Selain ramah lingkungan, pompa surya juga menjadi solusi permasalahan kekurangan air irigasi.
Menurut I Ketut Sulastra, petani Desa Keliki, pompa air tenaga surya memberi manfaat bagi petani dalam bercocok tanam, terutama di hilir dalam menghadapi musim kering. Selain untuk irigasi, air dari pompa itu juga dimanfaatkan untuk minum warga.
“Permasalahan di Desa Keliki ini, saat musim kering, airnya kecil dari hulu, tidak sampai ke bawah, sehingga membuat bercocok tanam mengalami kendala, bisa 2-3 minggu. Sekarang sudah lancar," ujarnya saat memberi penjelasan kepada para delegasi.
Dalam kunjungan itu, para delegasi juga melihat langsung tempat pengelolaan sampah dengan pola reduce, reuse, dan recycle (TPS3R), eco-village, dan agrikultur berbasis EBT di salah satu Desa Energi Berdikari binaan PT Pertamina (Persero).
Load more