Jakarta - Berbalik arah tinggalkan skenario Ferdy Sambo mengenai pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo, tersangka Bripka RR beri kesaksian mengenai peristiwa di Magelang.
Bripka RR mengungkap pengakuan mengejutkan soal dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
Erman Umar selaku kuasa hukum Bripka RR membeberkan secara terperinci soal dugaan pelecehan yang terjadi di Magelang itu. Hal tersebut ia sampaikan saat diundang sebagai narasumber pada acara Apa Kabar Indonesia yang ditayangkan tvOne, Jumat (16/9/2020).
"Yang memang menjadi pertanyaan saat itu, apa penyebab Susi menangis. Bripka RR tidak tahu penyebabnya, padahal Ibu PC tidak menangis dan berbaring di kamarnya. Semuanya diam, soal Susi menangis ini, dan RR tidak tahu penyebab Susi menangis," katanya.
Bripka RR merupakan ajudan Ferdy Sambo yang dikhususkan untuk menjaga anak-anak Sambo di Magelang.
Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR (kolase tvOnenews.com/JPNN)
Pada saat kejadian di Magelang, lanjut dia, tanggal 7 Juli 2022. Bripka RR sempat pergi ke luar bersama Bharada E untuk mengurus keperluan anak Sambo di sekolah.
"Pada saat kejadian di Magelang pada tanggal 7 Juli, dia pergi bersama Richard Eliezer mengurus anak ini di sekolah, kemudian dipanggil sama PC kembali ke rumah, baliklah ke rumah di Magelang. Pada saat itu ada kejadian, saat dia kembali di bawah (lantai 1) rumah itu tidak ditemukan pegawai yang lain, Akhirnya RR naik ke tangga atas. Disitu dia melihat Pak Kuat Ma'ruf ini keadaannya panik dan tegang, Dia tanya ada apa pak Kuat?" terangnya.
Bripka RR Lihat Kuat Ma’ruf Todongan Pisau ke Brigadir J
Masih dari keterangan Erman, “Kuat menjawab kalau dirinya melihat Brigadir J naik-turun, kemudian Kuat menanyakan ‘ada apa?’ tetapi pertanyaan tersebut tidak dijawab Brigadir J, “Kenapa itu anak” tanya Bripka RR kepada Kuat.
"Saat itu kata Ricky, kondisi Susi menangis," ujar Erman.
Menurut Bripka RR, Brigadir J sempat naik lagi ke lantai 2 dan ingin mencoba melihat kondisi Putri Candrawathi yang diduga sedang sakit, namun langkah Brigadir J dihalangi oleh Kuat.
“Kemudian, Kuat berkata pada RR bahwa Brigadir J ingin naik lagi ke atas melihat kondisi Putri Candrawathi (PC) tetapi dihalangi oleh Kuat dengan menggunakan pisau sambil menodongkan ke arah Brigadir J, lalu akhirnya Yosua turun lagi ke bawah.” Kata Erman.
Selanjutnya Kuat Ma’ruf mengizinkan RR untuk naik ke atas melihat kondisi PC, RR melihat PC sedang berbaring dengan setengah duduk dengan posisi bantal tinggi.
Melihat kondisi PC, RR pun bertanya. “Ada apa bu? ada kejadian apa?" “Ibu PC tidak menjawab malah bertanya, ‘Yosua di mana?'” papar Erman.
Brigadir J, Bripka RR dan Kuat Maruf (kolase TvOnenews.com)
Lalu diantarlah Yosua ke kamar PC, dengan PC berbaring dengan setengah duduk dan Yosua duduk di lantai, sementara pintu tak ditutup ada RR diluar menunggu dan tidak mendengar apa yang dibicarakan di antara keduanya.
Erman Umar menerangkan bahwa ada sekitar 10 menit lalu Yosua keluar dari kamar, dibawalah dia sama RR untuk ke bawah agar tidak bersinggungan lagi dengan Kuat Ma'ruf.
Sesampainya di bawah, RR kembali bertanya kepada Yosua apa yang terjadi, Namun Yosua menjawab dengan tenang bahwa tidak apa-apa.
Terlihat lebih tenang setelah bertemu PC, pada malam hari Richard Eliezer tidur dengan Yoshua di kamar, sementara Kuat Ma'ruf tidur di ruang tengah dengan Ricky Rizal.
Ditanyakan lebih detail soal saat kejadian Brigadir J masuk ke kamar PC dan ada RR menunggu di luar, karena melihat dari reka adegan rekonstruksi bahwa ada pelecehan disana sebelumnya.
"Itu yang nggak dilihat, suara pun nggak dengar, dia kan agak berjarak dia (RR) hanya menjaga bahwa tidak terjadi apa-apa, karena kan dia paling senior disitu," ujar Erman Umar.
Alasan Bripka RR Pindahkan Senjata Milik Brigadir J
Berdasarkan pengakuan Bripka RR, Brigadir J dan Kuat Ma’ruf ART Ferdy Sambo sempat bersitegang saat masih berada di Magelang.
Kuasa hukum Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR salah satu tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, kuasa hukum bernama Erman Umar mengungkapkan bahwa kliennya sempat memindahkan senjata Yoshua ke kamar anak Ferdy Sambo saat ada peristiwa ketegangan konflik terjadi di Magelang.
Ricky Rizal beralasan memindahkan senjata tersebut karena melihat ada konflik bersitegang antara Kuat Ma'ruf dan Brigadir Yosua saat hendak di lantai 2 rumah Ferdy Sambo di Magelang.
Sebelum turun, Ricky Rizal karena khawatir melihat kondisi dari Kuat Ma'ruf yang panik tegang dan tadi membawa pisau (bersitegang), lalu Ricky Rizal berinisiatif mengambil senjata Yosua dan memindahkannya ke kamar anak Ferdy Sambo menguncinya disitu biar aman.
Putri Candrawathi, Bripka RR dan Brigadir J (kolase TvOnenews.com)
Menurut Pengacara Ricky Rizal, guna menghindari konflik antara KM dan Brigadir J, Ricky Rizal inisiatif mengamankan memindahkan senjata Brigadir Yosua, karena biar bagaimana dirinya lah yang paling tua dan senior diantara ajudan (ADC) Irjen Ferdy Sambo.
“Bripka RR beralasan memindahkan senjata tersebut karena melihat ada konflik antara Kuat Ma'ruf dan Brigadir J saat ia hendak ke lantai 2. Oleh sebab itu sebelum turun, karena memiliki perasaan khawatir, Bripka RR memindahkan senjata Brigadir J itu. Karena bagaimanapun dirinya lah yang paling senior di antara ajudan Sambo. Kalau terjadi pertengkaran lagi, jangan sampai ada kejadian yang tak diinginkan” kata Erman
"Kalau terjadi pertengkaran lagi, jangan sampai ada kejadian yang tak diinginkan," lanjutnya..
Pengacara Bripka Ricky Rizal Membantah Kliennya Menerima Uang dari Sambo karena Kasus Yosua
Erman Umar mengklaim kliennya tidak menerima uang yang dijanjikan Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, usai penembakan. Menurut dia, uang pemberian Ferdy Sambo itu diberikan tiga hari setelah kejadian penembakan.
Dalam keterangannya, uang tersebut bukan terkait Brigadir J, tetapi uang pemberian Ferdy Sambo atas kerjanya menjaga istrinya, Putri Candrawathi.
Namun, Erman menyangkal kliennya belum menerima uang tersebut.
“Oh (uang, red.) tidak ada, itu setelah kejadian. Setelah skenario, Pak Sambo sampaikan ini ada uang, dalam BAP yang saya baca, uang itu diberikan karena kalian sudah menjaga ibu, bukan karena masalah bayaran penembakan. Tapi itu bisa saja, kalau Sambo bisa seperti itu, tapi keterangan itu berbeda-benda,” ujarnya. (ind/pdm)
Load more