Jakarta – Madura Ghoib Chanel kembali bikin geger. Kali ini mereka mengunggah sebuah video yang menampilkan peryataan seorang wanita yang diklaim kerasukan jin qorin. Wanita tersebut mengungkapkan lokasi yang menjadi tempat pembuangan handphone milik Amalia Mustika Ratu (23). Amel dan Ibunya, Tuti Suhartini (55) merupakan korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat, yang hingga kini belum terungkap siapa dalangnya.
Kemudian lelaki yang bernama Pak Soleh, menjelaskan duduk perkara kasus pembunuhan yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 2021 itu.
“Keduanya dibunuh di Jalan Cagak Kabupaten Subang pada tanggal 18 kemarin, bulan delapan, Rabu jam 12 malam sampai jam 5 pagi—perkiraannya,” ujar Soleh kepada beberapa orang yang hadir.
Dia kemudian menuturkan kondisi para korban saat ditemukan serta barang bukti yang hilang.
“Mayatnya itu tanpa busana dimasukkan ke bagasi mobil Alphard nomornya B 1890 FY warna hitam. Ini barang yang hilang di dalam itu, cuma tiga hp milik Amalia ini,” lanjut Soleh.
Dia juga menyatakan ada sebuah papan alas cucian yang dipakai untuk memukul. Namun karena kasusnya masih belum terungkap sampai sekarang, Soleh meminta bantuan Madura Ghoib Chanel.
“Kita ini mohon diterawangkan nanti, pelaku, secara gaibnya. Ini kejadian tanggal 18 sampai sekarang perkiraan 20 hari. Pelaku belum ketemu,” ujar Soleh melalui video yang diklaim direkam pada Senin (6/9), ”Ini hanya terawangan secara gaib, kami mohon izin ridonya Gusti Allah memberikan petunjuk yang benar.”
Soleh kemudian membaca sebuah kertas dan menuturkan sejumlah hal.
“Dari keterangan bapaknya, jam 8 malam itu bapaknya keluar ke istri mudanya. Setelah kejadian jam 12 malam, bapaknya itu pagi jam 7 pulang,” kata Soleh. Keterangan ini sama dengan informasi yang diberikan Yosep Hidayat.
“Kita tidak tahu nanti secara gaib kita terawang. Nanti fotonya kita tunjukkan ke Nyai Sura. Tolong dimediatorkan,” Soleh kemudian menyerahkan sebuah kertas ke hadapan Madura Ghoib Chanel, “apa yang terjadi dalam rumah itu. Terakhir kita izin menarik qorinnya yang Almarhum.”
“Matinya penasaran, jadi pasti ada jin qorin,” kata lelaki yang dipanggil sebagai Ustaz.
Dia kemudian membacakan surat Alfatihah.
“Hadir, masuk!” katanya sambil meniupkan udara dari mulutnya.
Wanita yang disebut sebagai mediator terkulai ke belakang.
“Assalamualaikum Nyi, maaf kita panggil Nyi. Ini Pak Soleh ada perlu bantuan sampeyan mungkin menyangkut teman Pak Soleh minta bantuan masalah pembunuhan ini, Nyi. Pelaku belum ketemu katanya, Nyi, siapa pelakunya, entah gimana,” kata Ustaz.
Soleh kemudian memperlihatkan HPnya kepada mediator itu. Konon, dia dirasuki oleh Nyai Sura.
“Mohon dilihatkan, Nyi, kejadian di dalam rumah tersebut,” kata Soleh.
Sambil melihat hp, wanita itu bergetar, kemudian berkata lirih, “dipukul.”
“Mohon disampaikan, Nyi, pelakunya siapa?” tanya Soleh.
Mediator tersebut lalu berteriak, “AYAHNYA!”
Semua yang hadir beristigfar.
“Apakah ada orang lain?” tanya Soleh lagi.
“Teman ayahnya,” jawab mediator.
“Berdua?”
“Iya. Jahat ayahnya, mau bersenang-senang sama istri satunya. Istri tuanya dibunuh. Jahat itu,” kata mediator.
Lantas Soleh mengatakan bahwa ada barang milik Amalia yang hingga kini belum ditemukan.
“Hpnya hilang, punya Amalia Mustika Ratu ini tiga hp. Siapa yang ambil?”
“Dibuang ayahnya,”
“Mohon dilihatkan, Nyi, diterawang, dibuang ke mana?”
“Air panjang.”
“Sungai, Nyi?”
“Ayahnya yang buang.”
Madura Ghoib Chanel mengaku mengunggah video ini untuk membantu petugas mengungkap misteri pembunuhan Tuti dan Amalia.
“Kita hanya membantu petugas, tidak ada niatan untuk menuduh sebenarnya, kami cuma ingin memberi petunjuk,” kata Soleh.
Mereka ingin bila pelaku terbukti bersalah, akan mendapat hukuman yang pantas.
Pengunggah juga berharap tanya jawabnya ini bisa mengungkap pembunuhan tersebut.
“Apabila ada kesalahan kami tidak luput dari kesalahan, manusia biasa, kami mohon maaf. Kalau ada sesuai dan sinkron mudah-mudahan itu petunjuk dari Gusti Allah SWT sehingga dapat mengungkap misteri pembunuhan yang sadis tersebut,” katanya.
Kasus pembunuhan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu. Sampai sekarang, dalang di balik kejahatan tersebut belum terungkap. (act)
Load more