Jakarta - Peretasan data pribadi milik warga Indonesia yang dilancarkan oleh hacker Bjorka berujung pada ditetapkannya seorang tersangka. Seorang pemuda asal Madiun bernama Muhammad Agung Hidayatullah atau MAH jadi tersangka karena diduga terlibat dalam memuluskan aksi hacker Bjorka.
Pemuda Madiun yang sehari-hari berprofesi penjual es tersebut, mengakui perbuatannya dalam membantu memuluskan aski hacker Bjorka.
MAH mengakui telah menjual akun channel Telegram ke hacker Bjorka dan sempat berkomunikasi dengan peretas tersebut.
Selama berkomunikasi dengan Bjorka, MAH sepakat untuk menjual akun Telegram miliknya ke hacker Bjorka.
Terungkap Cara MAH Bertransaksi dengan Hacker Bjorka
MAH mengatakan, pada mulanya dia merasa kagum pada aksi-aksi peretasan yang dilakukan Bjorka. Ia lalu membuat channel Telegram bernama Bjorkanism. Isinya membagikan ulang postingan yang diunggah Bjorka.
“Bjorka ini bagus sih, ngefans lah. Penasaran, terus lama-lama ngefans, soalnya yang dibocorin itu data-data pemerintah Indonesia, itu gimana," kata MAH kepada wartawan di rumahnya pada Sabtu, 17 September 2022.
MAH mengaku berkomunikasi dengan Bjorka langsung dengan percakapan menggunakan Bahasa Inggris.
Dari obrolan itu disepakati channel Telegram Bjorkanism yang MAH buat dijual ke Bjorka dengan transaksi bentuk Bitcoin sebesar US$100 dollar atau Rp1,4 juta. Sejak itu, akun dalam kendali Bjorka kendati pemiliknya tetap atas nama dirinya.
“Dalam percakapan di channel privasi tersebut, Bjorka membuat pengumuman yang punya akun @Bjorkanism akan dibeli seharga 100 dolar. Lalu saya DM dia, ternyata memang Bjorka itu,” ungkap Muhammad.
Peran dan Motif MAH Pemuda Asal Madiun dalam Kasus Hacker Bjorka
Motif MAH Ingin Terkenal dan Mendapat Uang
Juru Bicara Divhumas Polri Kombes Ade Yaya Suryana mengatakan MAH ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan terlibat dalam kasus Hacker Bjorka.
Polisi juga membeberkan motif dari Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) yang menjadi tersangka dalam salah satu bagian hacker Bjorka.
MAH hanya ingin mendapat kesenangan pribadi untuk menjadi terkenal. Selain itu, MAH juga berkeinginan mendapat uang dari hacker Bjorka.
"Adapun motifnya, motif tersangka membantu Bjorka agar dapat menjadi terkenal dan mendapatkan uang," ujar Ade.
Ade menyebut pemuda asal Madiun yang diduga punya peran membuat akun telegram Bjorkanism.
Ia diduga pernah memposting sebanyak 3 kali di kanal Telegram itu, berkaitan dengan data terkait Presiden Joko Widodo,dan pembocoran data aplikasi Pertamina terkait kenaikan harga BBM.
Peran MAH Pemuda Asal Madiun dalam Aksi Hacker Bjorka
"Tersangka pernah melakukan posting di channel @Bjorkanism sebanyak tiga kali, yaitu tanggal 8 September 2022, dalam tanda petik 'Stop Being Idiot'," kata Ade.
Ade kembali menjelaskan pada tanggal 9 September 2022, MAH juga melakukan posting di channel @Bjorkanism 'The next leaks will come from the president of Indonesia’.
Serta tanggal 10 September 2022, MAH juga memposting 'To support people who has stabbing by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon'.
"Jadi itu yang di-publish oleh tersangka tersebut," ucap Ade.
Dari penetapan tersangka tersebut, lanjut Ade, tim khusus (timsus) juga menyita dan mengamankan beberapa barang bukti seperti kartu seluler (sim card), handphone dan KTP atas nama Muhammad Agung Hidayatullah.
"Kemudian timsus juga telah mengamankan beberapa barang bukti, yaitu 1 buah sim card seluler, kemudian 2 unit handphone milik tersangka, kemudian 1 lembar KTP atas nama inisial MAH," kata Ade.
MAH Bebas Bersyarat
Pasca bebas bersyarat dengan wajib lapor ke Polres Madiun dua kali dalam seminggu, Muhammad Agung Hidayatullah (21) tersangka kasus hacker Bjorka mengaku belum ingin melakukan aktivitas di luar rumah, termasuk dari pekerjaannya berjualan jualan es hingga suasana kembali kondusif.
Agung yang merupakan anak kedua dari 3 bersaudara pasangan suami istri Jumanto (52) dan Suprihatin (48),warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun tersebut, memilih menghabiskan waktunya di dalam rumah.
“Rasanya masih campur aduk mas, ya seneng ya nyesel jadi satu gitu, kedepannya akan lebih berhati-hati lagi dalam bermedsos. Masih pengen di rumah saja, sudah bilang sama bos masih pengen libur lama dari jualan es,” kata Agung saat ditemui di rumahnya.(rem/men/hen/pdm)
Load more