Jakarta – Lima puluh syal Batik Lasem, Jawa Tengah, sudah disiapkan untuk dibagikan kepada para istri menteri pariwisata negara-negara anggota G20 dalam kegiatan Tourism Working Group (TWG) G20. Batik Lasem ini menggunakan bahan-bahan alami dalam proses pembuatannya.
“Pemilihan batik tulis hasil kolaborasi Asia Pacific Rayon (APR) dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Kristen Maranatha Bandung sebagai suvenir TWG G20 adalah pilihan yang tepat,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa, 20 September 2022.
Sandiaga mengatakan salah satu pilar yang diusung dalam kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 adalah keberlanjutan lingkungan. Karena itu Batik Lasem dipilih menimbang proses pembuatannya yang mengedepankan ekonomi hijau.
“Semoga ini juga bisa membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja," kata Sandiaga.
Menurut Direktur Industri Kreatif Fesyen, Desain, dan Kuliner Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Yuke Sri Rahayu, pemilihan syal batik Lasem sebagai suvenir TWG sangat sesuai dengan tema yang diusung TWG dalam hal penguatan komunitas dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sementara itu, menurut Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Nur Asia Uno, proses pembuatan Batik Lasem tidak mudah dan memakan waktu. Karena itu, batik yang memadukan motif Jawa dan Tionghoa itu bernilai ekonomis dengan seni yang tinggi.
Nur Asia pun sangat mendukung syal dari batik Lasem ini diberikan sebagai suvenir untuk para istri dan suami para menteri pariwisata (peserta TWG) G20.
“Mudah-mudahan mereka suka dan ikut mempromosikan Batik Lasem supaya bisa mendunia,” ujarnya.(hw/chm)
Load more