Selain itu ada juga kegiatan pembuatan dokumenter yang bertujuan merekam perjalanan budaya, proses belajar, dan proses mencipta para musisi.
Dokumenter tiga episode dari tiga destinasi ini lengkapnya dapat bisa ditonton segera di IndonesianaTV, YouTube Channel Budaya Saya, dan YouTube Channel Atsanti Foundation.
Para musisi yang terlibat akan turut tampil dalam gelaran konser dan menampilkan tidak hanya karya karya dari daerah masing-masing, tetapi juga menampilkan lagu baru hasil kolaborasi dari 3 daerah; “Ku Selalu di Sini” (Ridho Hafiedz, Marcello Tahitoe dan musisi Jawa Tengah), “Nada Kaya” (Ridho Hafiedz, Yura Yunita dan musisi Karangasem, Bali), dan “Nusa Ina” (Ridho Hafiedz, Ardhito Pramono, dan musisi Ambon, Maluku).
Salah satu musisi legendaris kebanggaan Indonesia, Ridho Hafiedz menjelaskan alasannya tergerak untuk terlibat dalam program Nada Nusantara.
“Ini jadi wujud partisipasi saya untuk edukasi dan regenerasi musik Nusantara, sehingga bisa jadi warisan bagi generasi penerus bangsa. Semoga alat musik tradisi juga bisa semakin dikenal, dan masuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah se-Indonesia,” jelasnya.
Sementara itu, pemilihan Candi Borobudur menjadi lokasi konser, selain karena mengandung nilai histori yang panjang tentang peradaban manusia, juga saksi nyata bahwa alat musik Nusantara telah hidup sejak abad 8 M.
Terbukti dari pahatan lebih dari 40 jenis alat musik di panel-panel relief candi.(esa/chm)
Load more