Jakarta - Kisah Soeharto Ditempeleng Ahmad Yani dan Dipecat Tak Hormat AH Nasution, Tak Lama Soeharto yang Berkuasa, Nasution Merana
Pria berjuluk The Smiling Jenderal itu merupakan Jenderal TNI yang selamat, dimana saat itu beberapa Jenderal, termasuk Jenderal TNI Ahmad Yani dibantai di peristiwa berdarah G30S PKI.
Pertanyaan yang selalu muncul sampai saat ini, salah satunya adalah mengapa pasukan Cakrabirawa tak menjadikan Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad sebagai target juga?
Ya, Mantan Wakil Perdana Menteri Indonesia di era tahun 1960-an, Soebandrio, menerbitkan memoar berjudul 'Kesaksianku Tentang G30S' pada tahun 2000 lalu.
Pada keterangan di buku itu, Soebandrio membongkar sosok asli Soeharto.
Adapun Soebandrio dalam kesaksiannya justru menuding Soeharto justru telah melakukan kudeta merangkak terhadap kekuasaan Soekarno.
Menurut Soebandrio, Soeharto punya rekam jejak yang buruk jauh sebelum peristiwa G30S PKI terjadi.
Mayjend TNI Soeharto. (Ist)
Soebandrio menyebut, rekam jejak buruk Soeharto yang pertama adalah semasa di Divisi Diponegoro, Soeharto menjalin relasi dengan pengusaha Tionghoa, Liem Sioe Liong dan Bob Hasan.
Menurut Soebandrio, orang-orang tersebut menjalankan bisnis penyelundupan berbagai barang.
Kabar itu ternyata berhembus ke banyak telinga hingga sampai pula terdengar oleh Jenderal Ahmad Yani.
Jenderal TNI Ahmad Yani. (ist)
Mendengar Soeharto melakukan hal tersebut, dikabarkan Jenderal Ahmad Yani pun benar-benar marah.
Menurut Soebandrio, dalam suatu kejadian, Ahmad Yani bahkan sampai menempeleng Soeharto.
Menurut Ahmad Yani, dalam keterangan Soebandrio itu, Soeharto dianggap telah mempermalukan korps Angkatan Darat (AD).
Bukan hanya oleh Jenderal Ahmad Yani, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal AH Nasution kala itu juga dikabarkan pernah memecat Soeharto sebagai Pangdam Diponegoro secara tidak hormat.
Jenderal AH Nasution (tengah) dan Soeharto (kiri) di masa tua. (Soeharto.co)
Load more