Menurut keterangan Soebandrio, Soeharto saat itu dianggap telah menggunakan institusi militernya untuk mengumpulkan uang dari perusahaan-perusahaan di Jawa Tengah.
“Sebagai penguasa perang, saya merasa ada wewenang mengambil keputusan darurat untuk kepentingan rakyat, ialah dengan barter gula dengan beras. Saya tugasi Bob Hasan melaksanakan barter ke Singapura, dengan catatan; beras harus datang lebih dahulu ke Semarang,” demikian pengakuan Soeharto dalam Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya (1989).
Namun Soeharto diselamatkan Mayjend Gatot Subroto. Menurut Gatot, Soeharto masih bisa dibina.
Akhirnya, Soeharto pun sekolah di Seskoad di Bandung.
Soeharto Berkuasa, AH Nasution Merana
Nasib pun berkata lain, saat Soeharto berkuasa setelah menjabat sebagai Presiden RI kedua, nasib AH Nasution justru mengkhawatirkan.
Selepas menjadi Ketua MPRS dan melantik Soeharto sebagai presiden kedua, karier AH Nasution semakin meredup.
Pada era orde baru, AH Nasution bahkan nyaris tak kebagian peran mengurus negara. Yang terjadi malah ia dicekal Orde Baru.
Adapun kala itu, AH Nasution juga tidak boleh muncul dalam acara kenegaraan di mana ada Presiden Soeharto.Bahkan sampai urusan mobil Holden Priemer tua lungsuran dari Hankam yang dipakai Nasution sehari-hari ikut ditarik dari kediamannya.
Sebuah cerita di pengujung hayatnya malah membuat banyak orang bersedih.
Jenderal TNI (Purn) AH Nasution. (Istimewa)
Kabarnya, ia tak mewariskan kekayaan materi pada keluarganya, kecuali kekayaan pengalaman perjuangan dan idealisme.
Rumahnya di Jalan Teuku Umar, Jakarta, tetap tampak kusam, tak pernah direnovasi. Berstatus jenderal tapi mengalami kesulitan air bersih sehari-hari di rumahnya.
Kabarnya ada yang memutus aliran air PAM ke rumahnya. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, Nasution terpaksa membuat sumur di belakang rumah. Sumur itu masih ada sampai sekarang.
Tak Tersentuh di Tragedi G30S PKI
Pria berjuluk The Smiling General itu selamat dari incaran pasukan Cakrabirawa DI PERISTIWA G30S PKI yang membantai sejumlah para petinggi TNI kala itu.
Load more