Letnan Kolonel Untung Syamsuri, lahir di Kedung Bajul, Bojongsari, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada 3 Juli 1926. Ayahnya bernama Abdullah, seorang pekerja di sebuah toko peralatan batik di Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
Pada tahun 1927, Untung dengan nama kecil Kusman, pindah dari Kebumen ke Desa Jayengan, Solo. Disana Kusman telah diangkat anak oleh pamannya yang bernama Syamsuri.
Kusman masuk sekolah dasar di Ketelan, bermain bola menjadi hobinya kemudian hari. Karena senang bermain bola Kusman pernah menjadi anggota KVC (Kaparen Voetball Club) di desanya.
Foto: Komandan Pasukan Cakrabirawa, Letkol Untung. (Dok.Perpustakaan Nasional - Wikipedia)
Setelah lulus sekolah dasar, Kusman melanjutkan ke sekolah dagang namun tidak sampai selesai karena Jepang mulai masuk ke Indonesia dan Kusman bergabung ke dalam Heiho.
Semasa perang kemerdekaan Untung bergabung dengan Batalyon Sudigdo yang berada di Wonogiri, Jawa Tengah. Selanjutnya Gubernur Militer Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan agar Batalyon Sudigdo dipindahkan ke Cepogo, di lereng gunung Merbabu.
Kusman kemudian pergi ke Madiun dan bergabung dengan teman-temannya. Setelah peristiwa Madiun, Kusman berganti nama menjadi Untung Sutopo dan masuk TNI melalui Akademi Militer di Semarang.
Untung disebut sebagai salah satu lulusan terbaik Akademi Militer. Pada masa pendidikan ia bersaing dengan Benny Moerdani, seorang perwira muda yang sangat menonjol dalam lingkup RPKAD.
Foto: Markas besar Cakrabirawa, pasukan pengawal Presiden Soekarno. (Dok Victor M. Fic - Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi tentang Konspirasi)
Load more