Jakarta - Sejarawan Indonesia, JJ Rizal menantang Direktur Utama PT Transjakarta Mochammad Yana Aditya untuk menjawab kritikan yang dia lontarkan terkait pembangunan halte TransJakarta di Bundaran HI yang dinilai menutupi pandangan Patung Selamat Datang.
Alumnus Universitas Indonesia (UI) ini menilai seharusnya konsep halte yang direvitalisasi tidak mendulang tinggi, namun merunduk sebagai simbol penghormatan terhadap warisan situs sejarah.
“Bangunannya itu harus merunduk begitu. Bukan malah menggembungkan diri. Membusungkan seolah-olah lebih mewah dari situs sejarah itu,” ujar Rizal.
JJ Rizal menyayangkan langkah yang diambil PT TransJakarta yang terlihat bak berlomba-lomba mendirikan bangunan dengan kepentingan profit daripada hormat pada warisan budaya seperti Patung Selamat Datang dan Henk Ngantung Fontein.
Terlebih lagi pembangunan Halte Tosari-Bundaran HI berada di kawasan utama ring 1 dari poros penanda Jakarta sebagai Ibu Kota Nasional yang diwariskan Presiden Soekarno.
“Sarannya adalah desain arsitektural ruangnya dicari yang jauh lebih respek gitu terhadap kawasan sejarah, bukan malah mau ngambil untung,” katanya.
Load more