Jakarta - Sudah sewajarnya masyarakat membutuhkan minum, mencuci, memasak, mandi, dan lain sebagainya dengan memanfaatkan air sebagai kebutuhan mendasar.
Tak bisa dipungkiri bahwa air bersih adalah kebutuhan dasar yang seharusnya dimiliki oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Namun, kenyataan yang tak sejalan menyatakan bahwa hingga kini tidak semua orang mampu memiliki akses air bersih yang mudah untuk dijangkau.
Banyak masyarakat yang harus berjalan berkilo-kilo meter bahkan harus melewati jalan terjal untuk dapat mencapai akses air bersih yang layak.
Salah satunya adalah masyarakat di Desa Kareka Nduku, Kecamatan Tana Righu, Sumba Barat, NTT yang mana terdapat sekelompok warga yang tidak memiliki kemudahan akses untuk air bersih.
Setiap harinya, warga di Kareka Nduku mau tak mau harus berjalan melewati bukit yang berkelok terjal serta berbatu hanya demi menimba air.
Untuk dapat membawa air tersebut, warga desa rela memanggul beban jerigen dan ember berisi literan air.
Kemudian, warga kembali ke rumah mereka masing-masing yang jaraknya 2-4 kilometer jauhnya dari tempat akses air bersih.
Sulitnya akses air ini berdampak pada kehidupan warga yang substandar dan serba kekurangan.
Berangkat dari kisah ini, yayasan Solar Chapter Indonesia meluncurkan proyek “Water for Kareka Nduku” untuk mewujudkan akses air bersih yang mudah bagi warga Kareka Nduku.
Diketahui bahwa Solar Chapter sendiri merupakan yayasan yang berlokasi di Indonesia dan Amerika dan telah berdiri semenjak tahun 2017.
Gerakan ini bertumpu pada pilar pertama Solar Chapter yaitu penyediaan akses air bersih. Sebelumnya, Solar Chapter telah berhasil menghadirkan air bersih di 5 Desa yaitu Desa Umutnana, As Manuela, Biau, Fatoin, Nibaaf.
Lalu di tahun 2022 ini, Solar Chapter kembali menjalankan proyek air bersih pada 5 desa yakni desa Weimangoma, Sodana, Wekeke, Nanin, dan juga Kareka Nduku.
Proyek “Water for Kareka Nduku” ini merupakan adalah inisiatif dalam berkontribusi untuk negeri, dan menyebarkan kebaikan bagi orang yang membutuhkan.
Dalam pengerjaannya, proyek ini dikerjakan oleh mahasiswa Indonesia di University of Washington dan University of California Los Angeles.
Tim pekerja berisi berbagai anggota dari disiplin ilmu berbeda, mulai dari teknik, desain, bisnis, hingga komunikasi bekerja sama untuk mencanangkan proyek penyediaan air bersih di Desa Kareka Nduku.
Usaha ini berhasil dengan dukungan dukungan dari para penyumbang kebaikan baik secara pribadi maupun kelompok usaha.
Kepedulian perusahaan seperti ACE dan Vision Ease kepada kesejahteraan masyarakat Indonesia, serta lingkungan hidup membantu menyulut api semangat untuk bersama membangun negeri dan meningkatkan kualitas hidup orang banyak.
Teresa Wibowo, Direktur PT ACE Hardware Indonesia Tbk (ACE) yang merupakan bagian dari Kawan Lama Group mengatakan, proyek ini merupakan suatu gagasan yang sesuai dengan komitmen perusahaan.
“Proyek Water for Kareka Nduku ini adalah sebuah gagasan yang selaras dengan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi kehidupan yang lebih baik,” kata Teresa.
“Perusahaan yang sebelumnya telah memberikan kontribusi di Water for Biau dan Fatoin (2020 dan 2021) ini kembali melanjutkan misi kemanusiaan di Kareka Nduku. ACE berharap kedepannya kontribusi sosial ini semakin mendorong perkembangan Desa Kareka Nduku,” sambungnya.
Presiden Direktur dari PT. Vision Ease Asia, Aily Chandra, yang merupakan salah satu anak perusahaan Hoya Corporation, juga sepemikiran dengan hal tersebut.
Aily Chandra menuturkan bahwa program ini juga selaras dengan program One Vision yang diluncurkan Hoya Vision Care.
“Dengan berpartisipasi dalam program ini, kami mengambil tanggung jawab untuk membantu memberikan kehidupan yang lebih layak bagi masyarakat di desa Kareka Nduku, sehingga masyarakat di sana bisa memiliki hari esok yang lebih baik,” tuturnya.
Kareka Nduku menjadi salah satu rangkaian rangkaian harapan Solar Chapter untuk selalu bisa membantu desa-desa lain yang membutuhkan di kemudian hari.(ant/chm)
Load more