Menurut Hasto, sesuai dengan tema BKKBN mensosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat terkait manfaat ber-KB, terutama KB pascapersalinan.
“Sehingga kita menggerakan seluruh lapisan masyarakat kalau mereka habis melahirkan maka KB pasca persalinan kita gerakkan,” kata Hasto.
Hasto juga mengajak keluarga Indonesia dapat mencontoh dan mengikuti apa yang disampaikan Ketua Umum Dharma Pertiwi terkait perencanaan keluarga yang matang dengan menggunakan kontrasepsi
“Dengan kontrasepsi, Ibu Ketua Umum Dharma Pertiwi memberikan contoh yang luar biasa. Mudah-mudahan keluarga muda di Indonesia yang betul-betul masih harus merencanakan keluarganya bisa mencontohlah kepada ibu Ketua umum Dharma Pertiwi,” ujar Hasto.
Selain itu Hasto juga memaparkan bahwa kontrasepsi memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan stunting. “Spacing (jarak kelahiran) itu sangat erat dengan stunting. Jadi birth to birth interval pregnancy to pregnancy interval, jarak antara kehamilan, jarak antara persalinan ini apabila lebih dari tiga tahun, maka insya Allah tidak stunting,” jelas Hasto.
Pada momen perayaan Hari Kontrasepsi Dunia ini diselenggarakan pelayanan KB serentak di seluruh Indonesia. Untuk Kalimantan Selatan sendiri telah terjaring 372 akseptor dengan rincian 270 akseptor implant, 30 Akseptor IUD, 50 Akseptor Suntik KB, 20 Akseptor MOW, serta 2 Akseptor MOP.
Hadir dalam kegiatan itu Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Tri Budi Utomo, Asisten Teritorial Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Purwo Sudaryanto, Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Ramlan, serta pengurus Persit Kartika Candra Kirana, Jalasenastri, dan PIA Adhya Garini. (put)
Load more