Meskipun sebelumnya pendukung Persebaya dilarang masuk ke stadion Arena, tetap saja perang antar penggemar pecah saat tim tuan rumah kalah 3-2. Dari 42.000 “Aremania”, atau penggemar Arema FC, mereka melempar botol dan benda lain kepada pemain dan ofisial sepak bola.
Peristiwa ini pula telah memunculkan tanggapan, termasuk dari mereka yang ikut menonton pertandingan.
Salah satunya datang dari Rizky yang mengatakan bahwa penembakan gas air mata yang dilakukan oleh pihak kepolisian seolah mengubah stadion menjadi medan pertempuran.
“Stadion berubah menjadi medan pertempuran yang dipenuhi asap ketika polisi menembakkan gas air mata” katanya.
Di sisi lain, Rizky menceritakan bahwa kedatangannya untuk tujuan hiburan bagi diri sendiri ternyata membawa kemalangan.
“Kami ingin menghibur diri dengan menonton pertandingan sepak bola, tetapi kami mendapat bencana,”
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali turut memberikan tanggapannya yang peristiwa tersebut telah merusak nama baik sepak bola.
Load more