Ia meminta kepolisian melakukan investigasi secara serius. Alasannya, beberapa orang yang menjadi korban dalam tragedi itu merupakan anak kecil.
"Sampai hari ini jumlah korban meninggal usai pertandingan liga 1 itu terus bertambah. Sebelumnya tercatat 127 kemudian menjadi 182. Di samping itu terdapat ratusan lainnya luka-luka," katanya.
Sikap Aparat Terlalu Berlebihan Soal tembakan gas air mata, Samsul menilai sikap aparat keamanan terlalu berlebihan dalam menanggapi suporter Arema FC.
Aparat seakan mengabaikan jika di antara suporter terdapat anak-anak yang kini kehilangan orang tuanya.
"Penanganan para suporter di stadion pun dinilai berlebihan. Kepolisian mengambil langkah di luar aturan sebab menembakkan gas air mata ke arah penonton. Hal inilah yang menjadi penyebab utama berjatuhannya ratusan korban jiwa," katanya.
Samsul mempertanyakan peran Irjen Pol Nico Afinta dalam insiden maut tersebut. Sebab, selaku penjaga keamanan Jawa Timur, seharusnya Nico paham bahwa antara Arema FC dan Persebaya Surabaya adalah rival lama.
“Kapolri harus evaluasi kinerja Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Timur. Wajib copot Kapolda Jawa Timur, sebab Kapolres mengikuti arahan Kapolda dalam persiapan pertandingan kemarin,” kata Samsul.
Kapolres Malang Dicopot
Load more