Hal itu lantaran menembakkan gas air mata, padahal FIFA tidak menganjurkan untuk mempergunakan gas air mata saat di stadion sepak bola.
Untuk itu, Kelompok Hak Asasi Amnesty International meminta kepada Indonesia untuk melakukan investigasi terhadap penggunaan gas air mata dan memastikan yang bertanggung jawab akan tindakan tersebut diperiksa di pengadilan terbuka.
Diberitakan sebelumnya bahwa telah terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh beberapa pihak demi memberikan penghormatan mereka kepada para korban.
Satu contoh, adalah para pemain dan official Arema yang meletakkan karangan bunga di depan stadion.
“Kami datang ke sini sebagai tim untuk meminta maaf kepada keluarga yang terkena dampak tragedi ini, mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai atau yang masih dirawat di rumah sakit,” ujar seorang pelatih kepala Javier Roca.
Di Jakarta dan Bekasi, seribu penggemar sepak bola menyalakan lilin demi mendoakan para korban. (mg7/ree)
Load more