Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) membahas soal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam acara peresmian DPP PAN yang baru di Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2022).
Namun ia sempat menyebutkan bahwa Pak Airlangga sebagai ketua umum Golkar layak menjadi Capres, begitu pula dengan dirinya sebagai ketua umum PAN.
"KIB ya, kita enggak bahas itu hari-hari ini. Tapi jauh hari sudah disampaikan, KIB itu, Pak Airlangga ketua umum partai pemenang nomor dua. (Jadi) Capres? Layak, pemenang partai nomor dua kok. PAN ketua umumnya? Layak," ujar Zulhas saat ditemui awak media.
Ia menambahkan, tentu ketua umumnya ingin menjadi capres. Selain itu, jika nantinya ada partai yang menang, banyak ketua ketua daerah suatu partai yang juga ingin menjadi kepala daerah.
"Partai politik katanya, pasti Ketua Umum ingin jadi capres. Semua begitu, yang pimpinan provinsi ingin jadi Gubernur kan begitu. Kader pasti inginnya begitu ya, tentu itu partai politik begitu," ujarnya.
Koalisi Indonesia Bersatu, PAN, Golkar dan PPP (VIVA/M Ali Wafa)
Zulhas menyebut Koalisi Indonesia Bersatu, yakni Golkar, PAN, dan PPP, akan segera menentukan siapa yang akan menjadi Capres usungannya.
"Nanti kita lihat realitanya, oleh karena itu kalau di KIB soal pilpres itu chapternya nanti, terakhir," ujarnya.
Zulhas bilang, tujuan KIB secara bersama adalah demi kemajuan Indonesia di masa depan, segala sesuatu harus dilakukan untuk mencapai kejayaan Indonesia di tahun 2045.
"Yang paling penting sekarang itu KIB ini sedang merumuskan gagasan. Teman-teman lain kita juga ke kampus-kampus, kita undang para pakar. Kita ini Indonesia mau jadi negara maju 2045 itu gimana sih? Yang mau kita kerjakan apa? Demokrasinya apa mau seperti ini aja? Terus global yang berubah cepat, kita mau ke mana? Mau apa? Kalau kita jadi negara maju, terus ekonominya seperti apa? Gitu ya," ujarnya.
Di dalam koalisi KIB, lanjut Zulhas, antara tiga partai saling tukar pikiran agar memilih calon presiden yang tepat.
"KIB tuh mengajak bertengkar, tengkar pikiran, tengkar gagasan untuk membawa Indonesia ini sebagaimana kita harapkan menjadi Indonesia yang maju 2045 itu. Kita baru di situ aja, chapter-nya. Capres nanti, terakhir," ujarnya.
Anies Baswedan (Antara)
Pengamat politik dari Arus Survei Indonesia (ASI) Ali Rif'an mengaku tidak terkejut soal deklarasi NasDem yang mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (Capres) 2024.
Menurutnya, Anies Baswedan memiliki rekam jejak panjang bersama NasDem sebelum berubah menjadi sebuah partai.
"Anies juga bukan orang baru di NasDem alias pendiri ormas Nasional Demokrat. Jadi, secara chemistry lebih mudah diterima kader NasDem daripada figur capres lainnya," kata Ali kepada tvOnenews.com, Selasa (4/10/2022).
Ali menjelaskan secara kultur budaya NasDem, Anies Baswedan telah mengetahui sejak lama. Oleh karena itu, Anies Baswedan dianggap mampu menerjemahkan visi NasDem soal restorasi Indonesia.
"Sebagai pendiri NasDem, Anies merupakan figur yang bisa menerjemahkan itu," jelasnya.
Menurut Ali, Anies Baswedan dianggap mampu memuluskan langkah NasDem pada kompetisi Pemilu 2024. Dia menuturkan mantan Mendikbud itu juga disukai kelompok menengah terdidik.
"Bahkan, survei CSIS simulasi head to head Anies menang. Artinya, para pemilih rasional cenderung ke Anies, ini sesuai dengan narasi NasDem yang selalu menggaungkan politik gagasan," imbuhnya. (viva/put/Mzn)
Jangan lupa nonton dan subscribe YouTube tvOnenews.com:
Load more