Bonek dan Aremania menyatakan siap untuk berdamai. Mereka dengan lapang dada menyepakati untuk mengakhiri permusuhan yang telah mengakar sejak puluhan tahun silam.
Bonek dan Aremania siap berpelukan sebagai saudara dan menyudahi rivalitas tak sehat yang telah merugikan banyak pihak itu.
Sinyal positif ini langsung mendapat respon baik dari kedua klub. Persebaya dan Arema FC mengaku siap menjembatani perdamaian bersejarah ini.
Presiden Persebaya Azrul Ananda bahkan telah menghubungi Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana untuk membahas langkah-langkah konkret untuk perdamaian Bonek dan Aremania.
Kabar perdamaian tersebut disampaikan akun sosial media resmi Persebaya dalam unggahan yang berjudul: NAWAITU PERDAMAIAN. Berikut pernyataan lengkapnya:
Kami manajemen Persebaya, bersama seluruh barisan, pelatih, pemain, staf, juga bersama teman-teman suporter Persebaya, pertama-tama ingin mengucapkan belasungkawa sebesar-besarnya terhadap seluruh korban dan keluarga atas tragedi di Kanjuruhan.
Azrul Ananda, perwakilan keluarga pemegang saham Persebaya, juga telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Klub Arema Gilang Widya Pramana, untuk membahas hubungan kedua pihak ke depan.
Teman-teman bonek juga sudah berhubungan dengan teman-teman Aremania. Nawaitu-nya sama, untuk mengakhiri segala permusuhan, dan mengawali serta membina hubungan yang lebih baik ke depannya.
Kami juga sudah sepakat untuk melakukan pertemuan, antara Bonek dan Aremania, manajemen Persebaya dan Arema, untuk membahas niatan baik itu lalu mewujudkannya dalam program-program dan kegiatan yang konkret.
Semoga segala niat dan tujuan baik dari kedua pihak ini bisa dipahami dan didukung oleh sebanyak mungkin teman-teman, kalau memang belum bisa semuanya. Karena bagaimana pun, persaingan hanyalah 90 menit di lapangan, sebelum dan sesudahnya kita semua adalah saudara.
Niat baik Bonek dan Aremania untuk mengakhiri permusuhan ini tak lain tercetus setelah 131 orang meninggal dunia dalam tragedi kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Semua merasa terpukul, bersalah, dan ingin mengakhiri perseteruan setelah mengetahui kengerian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Tragedi yang memakan ratusan korban meninggal dunia tersebut tidak hanya memantik keprihatinan dari seluruh elemen dan unsur sepak bola Indonesia, tetapi juga dunia.
Hampir semua klub besar di Eropa, pemain, legenda dunia, hingga presiden FIFA menyatakan bela sungkawa dan berharap ini menjadi yang terakhir dalam sepak bola.
“Sepak bola harusnya menghadirkan cinta, bukan kekerasan,” ujar Pele.
Load more