tvOnenews, Nasional - Terkait protokol pengendalian massa saat tragedi Kanjuruhan, diduga anak buah Kapolres Malang melalaikan sejumlah instruksi yang sebelumnya telah disampaikan.
Diketahui, seusai pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi kerusuhan yang menelan ratusan korban jiwa. Salah satu yang menyebabkan kerusuhan tidak terkendali adalah penggunaan gas air mata yang dilakukan oleh aparat.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), menyampaikan keterangan terkait hal tersebut, bahwa ada pejabat di dalam Stadion Kanjuruhan yang memerintahkan penggunaan gas air mata.
Padahal, lima jam sebelum pertandingan Kapolres Malang telah menginstruksikan anggotanya untuk tidak boleh menggunakan kekerasan jika ada insiden yang tidak diinginkan pada pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya itu.
Komisioner Kompolnas Albertus Wahyurudhanto, mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya juga masih melakukan penelitian terkait dari mana perintah kepada anggota di lapangan untuk menggunakan gas air mata tersebut.
"Ini kami teliti. Karena saat itu Kapolres Malang sedang di luar akan mengamankan pemain (Persebaya) yang akan keluar," kata Wahyu, Selasa (4/10/2022).
Load more