Wahyu menjelaskan, pada saat Kapolres Malang (nonaktif) AKBP Ferli Hidayat tersebut berada di luar, di dalam Stadion Kanjuruhan terjadi kericuhan dan kemudian petugas menggunakan gas air mata untuk mengurai massa.
Dengan kondisi tersebut, katanya lagi, diperkirakan ada pejabat di dalam yang memerintahkan anggota untuk menggunakan gas air mata tersebut. Penggunaan gas air mata itu, menyebabkan kepanikan para suporter yang ada di dalam stadion.
"Kejadian itu di dalam, berarti ada pejabat di dalam yang memerintahkan. Siapa orangnya, sedang disidik. Tapi sembilan orang sudah dicopot. Tim sedang bekerja," ujarnya pula.
Kapolres Malang saat memberikan instruksi (tvOne/tangkapan layar)
Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang kini telah dicopot dari jabatannya akibat dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi hari Sabtu (1/10/2022) lalu.
Padahal, AKBP Ferli telah memberikan instruksi penting kepada jajarannya dalam pengamanan laga Arema FC vs Persebaya yang digelar di stadion Kanjuruhan, Malang.
Load more