Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyebutkan Indonesia dan Azerbaijan memiliki kesamaan, terutama dalam aspek sosial budaya.
"Budaya merupakan 'jembatan' yang dapat menyatukan orang dan bangsa," kata Puan saat bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Azerbaijan Sahiba Gafarova di sela-sela perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10).
Azerbaijan pun diketahui telah merencanakan peyelenggaraan Pekan Budaya Azerbaijan pertama di Indonesia pada tahun 2020, namun tertunda karena adanya pandemi COVID-19.
Puan berharap Azerbaijan dapat mewujudkan acara budaya tersebut setelah pandemi COVID-19 mulai membaik.
"Saya juga berharap kerja sama saling mendukung dalam forum regional dan internasional dapat terus berlangsung," ujarnya dalam siaran persnya.
Puan juga menggarisbawahi kerja sama bidang pendidikan, sosial, dan budaya di antara universitas di Azerbaijan dan Indonesia. Sejak 2012, Center for Indonesian Studies yang dibentuk di Azerbaijan University of Languages (AUL) telah berhasil mempromosikan bahasa dan budaya Indonesia di Azerbaijan.
Kemudian sejak tahun 2016 hingga 2019, Indonesia telah menggelar 4 festival budaya di Baku, ibu kota Azerbaijan. Tahun ini hubungan diplomatik Indonesia dengan Azerbaijan telah memasuki usia 30 tahun.
Puan menyebut Azerbaijan merupakan salah satu mitra dagang strategis Indonesia di mana selama tahun 2021, nilai perdagangan antara kedua negara telah mencapai lebih dari 200 juta Dolar AS. Ia berharap angka perdagangan tersebut akan terus meningkat pada masa mendatang.
"Indonesia dan Azerbaijan memiliki potensi kemitraan dagang yang prospektif untuk dikembangkan, terutama terkait sektor migas dari Azerbaijan dan sektor non-migas dari Indonesia," ujarnya.
Pemerintah Indonesia dan Azerbaijan telah menandatangani "Memorandum of Understanding" (MoU) di bidang kerja sama energi pada 30 April 2021. Sebanyak 50 WNI saat ini bekerja sebagai tenaga ahli di bidang energi di Baku, Azerbaijan.
"Saya berharap hal tersebut dapat berkontribusi pada pengembangan sektor migas Azerbaijan. Saya juga berharap kerja sama ini dapat meningkat ke level yang lebih tinggi dan menciptakan keuntungan timbal balik antarkedua negara serta mendorong urgensi solusi inovatif oleh negara melalui transisi energi,” ucap Puan.
Dia juga mendorong kedua pemerintah untuk meningkatkan peran swasta dalam kerja sama "B-to-B" di sektor energi.
Dalam kesempatan itu, Puan turut menyampaikan keprihatinan atas konflik yang berlangsung antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh.
"Saya berharap kedua pihak bisa menahan diri untuk mencegah lebih banyak jatuhnya korban jiwa, dan mengutamakan penyelesaian konflik melalui dialog dan diplomasi," kata Puan.(ant/chm)
Load more