Jakarta - Soal tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Presiden Jokowi langsung menghubungi Presiden FIFA, Gianni Infantino, lewat telepon, pada Senin (4/10/2022) malam hari. Namun, tak hanya mantan Wali Kota Solo itu saja yang menghubungi Presiden FIFA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir pun menghubungi Presiden FIFA, Gianni Infantino secara tatap muka atau langsung bertemu. Bahkan, pertemuan itu pun diunggah Erick Thohir di akun twitter milik pribadinya, pada hari Kamis (6/10/2022).
"Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyampaikan duka mendalam atas tragedi di Kanjuruhan," tulis Erick Thohir di akun twitter milik pribadinya seperti yang dikutip tvonenews.com, Kamis (6/10/2022).
Selain menuliskan caption tersebut, Menetri tersebut yang dikenal sebagai seroang Pengusaha dan Filantropis Indonesia juga mengutarakan niatnya bertemu dengan Presiden FIFA.
"Kami juga membahas bagaimana memajukan sepak bola Indonesia. Dengan kondisi ekonomi, sosial, politik yang baik, FIFA siap mendukung maksimal sepak bola kita," tulisnya kembali.
Tak sampai di situ saja, unggahan Erick Thohir juga dikomentari para warganet. Bahkan, beberapa warganet menuliskan bahwa Erick Thohir cocok sebagai ketua PSSI. Bahkan, ada juga yang mendoakan sepak bola Indonesia maju.
Meskipun demikian, komentar dari warganet yang bernada miring juga tetap ada, seperti pemilik akun twitter Yamhinse, "Bapak Menteri BUMN Lagi ngurus apa sih pak..?"
Kemudian, pemilik akun twitter ardhi_ir yang menuliskan komentar, "Diplomasi tingkat tinggi utk menyelamatkan sepakbola Indonesia. Sat set sat set," tulisnya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir Bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Seperti diketahui yang diberitakan sebelumnya, tragedi di Stadion Kanjuruhan menyita perhatian khalayak orang banyak. Bahkan, menjadi perhatian pemain bola internasional dan ternama. Sehingga banyak juga yang mengucapkan duka mendalam soal tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dari informasi yang beredar, Kejadian itu berawal dari kekalahan tuan rumah Arema FC dari Persebaya dengan skor 2-3. Kemudian, atas kekalahan itu para suporte Arema berusaha masuk ke area lapanagan untuk menyampaikan protes kepada tim official.
Melihat kondisi seperti itu, pihak keamanan dari Kepolisian malah menembakan gas air mata ke arah tribun penonton. Akibatnya, situasi semakin tidak karuan dan mengakibatkan 125 jiwa meninggal dunia.
Bahkan, ironinya mereka meninggal karena terinjak-injak dan sesak napas karena adanya gas air mata. Selanjutnya dalam menindaklajuti permasalahan ini, Presiden Jokowi meminta untuk mengusut tuntas dan membuat investigasi serta mengaudit total semua stadion Liga 1.
Tak hanya itu saja, Presiden Joko Widodo bakal memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, melakukan audit total semua stadion di kompetisi Liga 1, 2, dan 3.
Selanjutnya, berdasarkan kabar terkini pada Rabu (5/10/2022), ratusan korban tewas tragedi Kanjuruhan telah mencapai 131 jiwa. Para korban terdiri dari suporter hingga aparat keamanan.
"Saya akan memerintahkan Menteri PU mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, 2, maupun 3. Apakah gerbangnya sesuai standar, cukup lebar. Apakah gerbangnya ukuran sesuai standar manajemen lapangan yang memegang kendali siapa, semuanya," kata Jokowi.
Tewasnya ratusan nyawa manusia mencoreng citra sepak bola hingga wajah pemerintah Indonesia. Oleh karenanya, Jokowi meminta insiden ini menjadi yang terakhir di Tanah Air.
"Dari peristiwa ini kita harus perbaiki semuanya, manjemen pertandingan, manajemen lapangan, manajemen pengelolaan stadion, semua harus kita audit total. Saya tidak ingin peristiwa ini terjadi lagi di negara kita," ujar Jokowi. (Aag)
Load more